JAKARTA, KOMPAS.com - Rem blong umumnya jarang terjadi pada mobil pribadi. Saat terjadi, tidak jarang pengemudi panik dan tidak dapat melakukan tindakan pengamanan dengan tenang.
Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab rem blong dan harus dikenali oleh pemilik kendaraan, sehingga bisa diantisipasi.
Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi menjelaskan bahwa ada beberapa faktor penyebab rem blong, mulai faktor usia hingga kelalaian pemilik mobil dalam merawat kendaraannya.
Baca juga: Mengecek Fungsi Booster Rem, Ritual Wajib Sebelum Berkendara
"Rem blong bisa diakibatkan oleh kebocoran minyak rem, sehingga saat pedal rem diinjak, minyak rem tidak menekan ke kampas rem," ucap Didi kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Kanvas rem yang tipis atau habis juga dapat menjadi penyebab rem blong. Hal ini membuat rem tidak dapat bekerja secara maksimal, dan umumnya disebabkan oleh faktor usia kampas rem.
Minyak rem mendidih atau vapor lock yang disebabkan oleh kerja rem yang terlalu berat, juga dapat membuat rem tidak bekerja maksimal dalam mengurangi kecepatan kendaraan.
Timbul uap yang membuat rem menjadi tidak vakum. Hal ini bisa terjadi jika pemilik kendaraan hanya mengandalkan rem tanpa dibantu engine brake.
"Prinsip rem adalah vakum tidak boleh ada udara di dalam sistem pengereman," ucap Didi.
Baca juga: Kenali Tanda-tanda Kopling Mobil Manual Sudah Tipis
Selain itu, kondisi seal yang aus serta minyak rem yang tidak pernah diganti juga bisa membuat rem menjadi blong.
Oleh karena itu, pengemudi perlu rajin melakukan perawatan mobil, mulai dari pengecekan rutinn pada kondisi minyak dan selang minyak rem, juga rutin melakukan pemeriksaan mobil setelah 10.000 km, dan menguras serta mengganti minyak rem setiap enam bulan atau satu tahun sekali.
Pengecekan mandiri juga perlu dilakukan khususnya tiap sebelum menggunakan kendaraan. Hal ini ditegaskan oleh Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana.
"Cek komponen-komponen rem setiap hari saat pagi, sebelum berkendara. Piringan, selang dan minyak remnya," ucap Sony.
Perhatikan kondisi rem secara visual, serta mendeteksi jika ada hal-hal yang tidak biasa pada pedal rem. Misalnya, muncul bunyi atau bau yang sebelumnya tidak ada.
"Brake check setiap akan berkendara, lihat hal yang tidak biasa. Ada bunyi, bau, rasa yang aneh enggak," ucap Sony.
Kemudian saat berkendara, jangan sering mengerem secara kasar. Sony juga menyarankan pengemudi untuk menggunakan engine brake, agar kinerja rem bisa terbantu saat kendaraan akan diperlambat kecepatannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.