JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya Inspektur Jenderal (Irjen) Fadil Imran memberi perintah kepada Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) yang baru untuk membuat tim Satuan Tugas (Satgas) antikemacetan.
Hal ini diungkapkan Fadil saat serah terima jabatan Dirlantas Polda Metro Jaya, dari Brigadir Jenderal Polisi Sambodo Purnomo Yogo kepada Komisaris Besar Latif Usman, Kamis (14/7/2022).
Fadil meminta Latif dan jajarannya untuk menganalisis dan memecahkan masalah yang kerap terjadi di jalanan Ibu Kota, seperti kasus soal kemacetan.
Baca juga: Jangan Main Hakim Sendiri Saat Lihat Kecelakaan, Ada Pidana Hukumnya
“Lakukan analisis dan pecahkan masalah yang terjadi di jalan raya. Perhatikan titik-titik lokasi yang selalu terjadi kemacetan, lakukan upaya screening dan analisis untuk menyelesaikan masalah,” ujar Fadil melalui keterangan resmi, Jumat (15/7/2022).
Fadil pun memberi contoh, upaya mengurangi kemacetan yang dilakukan di Jalan Raya Senopati dengan menderek mobil-mobil yang parkir sembarangan. Menurut dia, persoalan kemacetan akibat tindakan masyarakat yang tidak taat aturan harus ditindak dengan tegas.
“Penertiban di beberapa penggal jalan Jakarta seperti di Senopati dengan gebrakan awal untuk kurangi kemacetan karena parkir (liar) ini menjadi contoh,” kata dia.
Tak hanya itu, ia juga meminta Latif untuk membentuk tim khusus guna mengatasi masalah kemacetan, dan tidak menganggap persoalan tersebut sebagai hal yang biasa.
“Untuk respons itu silakan bentuk satgas antikemacetan dan bergabung dengan stakeholder lain. Lakukan sosialnya edukasi dan lengkapi fasilitas agar ke depan konsep modern police dapat terus kita laksanakan,” katanya.
Baca juga: Vapor Lock pada Rem Mobil dan Cara Mudah Mencegahnya
Lebih jauh, Fadil juga meminta jajaran Ditlantas Polda Metro Jaya untuk terus mengembangkan penggunaan teknologi, khususnya di bidang penegakan hukum.
“Sehingga, penindakan ke depan bisa dilakukan dengan kamera ETLE, mobile ETLE yang bisa memonitor tempat-tempat yang sering terjadi kemacetan akibat kurang disiplin masyarakat,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.