JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi berencana untuk mengganti mobil dinas dengan kendaraan listrik. Namun, kini prosesnya masih menunggu Petunjuk Teknis (Juknis) dari Pemerintah Pusat.
Pasalnya, surat edaran dari Kementerian Perhubungan atas penggunaan mobil listrik sebagai kendaraan dinas untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) belum juga turun.
"Kementerian Perhubungan telah mewacanakan mobil listrik menjadi mobil dinas. Tetapi Pemprov Jambi masih menunggu petunjuk teknis," kata Gubernur Jambi Al Haris dilansir Antara, Rabu (6/7/2022).
Baca juga: Pelaku Usaha Bengkel UMKM Tolak Pembatasan Pertalite dan Solar
Pemprov Jambi, lanjut dia, mendukung penggunaan mobil listrik sebagai kendaraan dinas karena mobil dinas itu dapat mendukung penghijauan dan gaya hidup sehat di wilayah Jambi.
Selain itu, kendaraan listrik juga bisa mengurangi emisi gas karbon yang cukup berbahaya, tidak hanya bagi manusia tapi juga bagi tanaman dan lingkungan. Tak heran menjadi perhatian khusus pemerintah pusat.
"Saat ini mobil dinas di Jambi jumlahnya terbatas, namun ke depan harus ada mobil listrik," kata Al Haris.
Jika nantinya mobil listrik digunakan sebagai kendaraan dinas, Pemprov Jambi lebih memilih menggunakan mobil dinas produksi dalam negeri. Sehingga usaha produksi kendaraan listrik nasional bisa meningkat.
"Dengan menggunakan produk dalam negeri harapannya industri mobil listrik di Indonesia dapat berkembang dan nantinya dapat menjual bahan baku lokal, yang tentunya tenaga kerja juga putra daerah," ujar dia.
Baca juga: DAMRI Segera Operasikan Bus Listrik di Bandung, Surabaya, dan Bandara
Sebelumnya, beberapa Pemerintah Provinsi sudah mewacanakan untuk menggunakan kendaraan listrik sebagai mobil dinas. Salah satunya ialah Pemprov DKI Jakarta.
Hanya saja prosesnya masih bertahap karena beberapa hal, seperti harga jual kendaraan yang masih mahal.
"Mobil listrik itu kan mahal harganya. Bukannya kita nggak mau mengubah semuanya, tapi kan secara bertahap," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria beberapa waktu lalu.
"Makanya kita mulai dari bus dulu, kendaraan-kendaraan transportasi umum. Nanti baru mobil dinas dan seterusnya. Tentu harapan kita juga probadi-pribadi bisa mulai berpindah ke kendaraan listrik," tambah dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.