Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Bus Jalan Zig-zag di Tanjakan, Takut Gagal Nanjak

Kompas.com - 06/07/2022, 19:21 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Melewati tanjakan memang menjadi salah satu tantangan ketika menyetir. Ada saatnya ketika kendaraan sulit menanjak karena momentum yang dibawa kurang besar.

Agar kendaraan masih bisa melewati tanjakan, pengemudi biasa melakukan manuver zig-zag. Hal ini dirasa bisa membantu mobil bisa melewati tanjakan walau harus sedikit kesulitan.

Manuver zig-zag ini juga bisa dilihat pada video yang diunggah akun ozi_fachrurozi di Instagram. Pada video singkat itu, bus dengan kelir hijau toska tersebut melakukan zig-zag saat mau melewati tanjakan.

Baca juga: Bedanya Tuas Transmisi Matik Model Zig-zag dan Lurus

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Muhammad Fachrurozi (@ozi_fachrurozi)

 

Menurut Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, manuver zig-zag di tanjakan seperti yang ada di video sebenarnya bahaya untuk dilakukan.

"Harusnya kendaraan bergerak tetap di lajurnya. Mereka melakukan zig-zag karena takut gagal menanjak, mungkin karena overload, kendaraan tidak terawat dan lain-lain,"  kata Sony kepada Kompas.com, Rabu (6/7/2022).

Sony menjelaskan, saat kendaraan zig-zag melewati tanjakan, maka membuat sudutnya lebih tumpul atau landai. Efeknya, jadi bisa lebih mudah melewati tanjakan, kerja mesin juga jadi tidak berat.

Baca juga: Saat Isi BBM, Lebih Baik Isi Full Tank atau Dicicil?


"Otomatis lebih landai dan kerja mesin jadi lebih ringan, tapi kan bahayanya besar. Enggak ada aturannya yang memperbolehkan manuver seperti itu," ucap Sony.

Seharusnya, saat mau melewati tanjakan, pengemudi sudah melakukan antisipasi agar tidak gagal. Misalnya seperti muatan harus sesuai, persiapkan mesin dalam kondisi prima, dan lakukan dengan teknik momentum dari bawah.

"Secara safety, zig-zag di tanjakan membahayakan, selain itu bisa saja gagal menanjak dengan teknik tersebut," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com