Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/07/2022, 18:21 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Memiliki mobil dengan performa yang baik menjadi dambaan setiap orang. Agar mobil tetap awet dan berumur panjang, pemakaiannya harus dilakukan dengan tepat.

Salah satu kebiasaan salah pengendara yang sering dilakukan adalah, kebiasaan memutar setir mobil sampai mentok.

Biasanya, kebiasaan tersebut muncul ketika kondisi memutar balik dan tergesa-gesa. Padahal, kebiasaan memutar setir mobil hingga mentok akan merusak komponen dari setir mobil itu sendiri.

Baca juga: Biaya dan Syarat Bikin SIM A per Juli 2022

Bambang Supriyadi, Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), mengatakan jika perilaku tersebut berpotensi merusak komponen pada setir mobil yang mengandalkan sistem power steering hidrolik.

"Mobil itu memiliki batas putaran setir supaya bisa dikendalikan saat melaju (ada stopper-nya). Kalau dipaksakan terus hingga mentok, itu bisa merusak steering gear," kata Bambang kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.


Apabila dibiarkan terlalu lama tentu akan merusak komponen lainnya juga. Dalam kejadian tertentu, beberapa bagian pada power steering yang terbuat dari karet, seperti seal pompa juga dapat terdampak, sejalan dengan meningginya tekanan minyak di bagian tersebut.

Dashboard All New Honda CityDOK. HPM Dashboard All New Honda City

Sebagai informasi, minyak atau oli power steering mobil berfungsi sebagai pelumas dan menyalurkan tenaga dari pompa power steering ke steering rack.

Baca juga: Apa yang Terjadi Kalau Sampai Telat Ganti Oli Mobil?

Jika seal pompa bocor, oli tersebut secara perlahan akan berhenti untuk melumasi steering rack. Hal ini juga yang menyebabkan munculnya suara dengung saat setir dibelokkan dan menjadi berat.

"Lebih lanjut, kerusakan bisa menyebar. Tapi, ini cukup jarang terjadi bila saat parkir setir kemudi selalu lurus," kata Bambang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com