JAKARTA, KOMPAS.com - Penyebab mesin mobil pincang atau brebet bisa beragam, mulai sistem bahan bakar, pengapian, udara hingga kompresi. Semua hal itu saling berkaitan, terutama untuk mobil yang sudah menggunakan komputer sebagai sistem pengendali mesinnya.
Seperti mobil-mobil sekarang ini, hampir semua mobil sudah melibatkan modul dan komponen elektrikal, untuk mengatur campuran bahan bakar dan udara yang ideal pada keadaan tertentu. Sehingga, bila terjadi kendala pada satu elemen saja, maka elemen lainnya ikut menanggung.
Seperti ketika mesin pincang, semua elemen turut mengambil peran. Salah satunya yaitu disebabkan oleh kualitas bahan bakar.
Baca juga: Jangan Heran, Pengisian Ban Nitrogen Memang Tanpa Tabung
Pemilik Sriyatin Car Spesialis Nissan & Datsun, Agus Setiawan mengatakan bensin yang tercampur air bisa membuat mesin brebet.
“Ketika leher tangki ini keropos, maka air mudah sekali masuk lewat sela-sela tutup bensin. Sehingga, tangki akan terisi air, jika tersedot pompa bersama bensin, maka mesin bisa pincang bahkan susah menyala,” ucap Agus kepada Kompas.com Sabtu (25/6/2022)
Agus menyarankan, melakukan pengecekan leher tangki bensin ketika mengalami mesin brebet. Caranya mudah, cukup buka tutup bensin dan lihat di area mulut tangki, adakah korosi atau tidak.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Kebiasaan Bensin Minim Bikin Fuel Pump Rentan Rusak?
Leher tangki yang wajar akan terbebas dari korosi dan terlihat lubang ventilasi air di sisi terendah mulut tangki bensin. Sehingga, ketika ada air memasuki area itu akan segera mengalir dan kering tanpa menyebabkan korosi.
Jika ditemukan korosi atau keropos di leher tangki, besar kemungkinan air sudah ikut tercampur dengan bensin sehingga menyebabkan mesin brebet. Dengan demikian, solusinya adalah menguras tangki untuk dipisahkan air dengan bensin.
Seperti yang diketahui pembakaran pada mesin tidak akan sempurna tanpa bensin yang berkualitas. Lalu jika bensin tersebut tercampur air, sudah pasti putaran mesin akan pincang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.