Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Masuk Jurang di Tasikmalaya, Sopir Diduga Alami Microsleep

Kompas.com - 25/06/2022, 18:13 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan bus pariwisata kembali terjadi, kali ini di Cirende, Desa Manggungsari, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (25/6/2022).

Dikutip dari Kompas Regional, Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Aszhari Kurniawan mengatakan, bus pariwisata Citra Trans Utama masuk ke jurang dengan kedalaman 10 meter karena sopir mengantuk.

Sebelum tiba di lokasi kejadian, Dedi Kurnia, selaku sopir bus sempat tertidur beberapa detik hingga membuat laju kendaraan oleng ke kiri hingga akhirnya masuk ke jurang .

Baca juga: Minimalkan Kecelakaan Bus, PO Harus Pintar Cari Sopir

Ilustrasi kecelakaan bus di jalan bebas hambatan. Sumber: Shutterstock Ilustrasi kecelakaan bus di jalan bebas hambatan. Sumber: Shutterstock

Bus yang berisi rombongan dari SD Sayang, Cikeruh, Jatinangor, Sumedang, hendak berwisata ke Pangandaran. Tiga orang meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut.

Dari pengakuan sopir yang sempat tertidur, tentu hal ini sangat berbahaya. Apalagi pengendara harusnya bertanggung jawab dengan penumpang yang dia bawa.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, dalam sekali jalan, sopir bus seharusnya punya waktu istirahat yang rutin, untuk mencegah kelelahan.

Baca juga: Perbaikan Jalan Tol Jakarta-Cikampek Dimulai Hari Ini, Awas Macet

“Dalam satu kali perjalanan, idealnya tiga sampai empat jam mengemudi diselingi dengan istirahat. Tapi kenyataannya, jauh-dekat hanya satu kali beristirahat, ini yang jadi masalah,” ucap Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.

Sony menjelaskan, mengemudikan bus dalam kondisi lelah bisa mengakibatkan dua hal, overthinking dan microsleep.

Overthinking yang dimaksud adalah pengemudi yang tidak bisa berpikir jernih, sehingga perilakunya menjurus tidak terkontrol.

“Mereka memaksakan untuk tetap bugar dengan minum energy drink. Ketika badan lelah dan dipaksakan dengan bermacam cara, pasti berbuah overthink dan overact, yang akhirnya menjadi agresif di jalan,” kata Sony.

Kemudian microsleep bisa dialami saat pengemudi sangat kelelahan. Sehingga otak tertidur namun fisiknya tetap normal, sehingga bisa berakibat kecelakaan yang fatal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com