JAKARTA, KOMPAS.com - Lawan arah ketika berkendara seolah menjadi kebiasaan bagi sebagian pengguna jalan.
Meski negatif dan melanggar aturan lalu lintas, perilaku tersebut masih saja terjadi hingga tak jarang yang berujung konflik antar sesama pengguna jalan.
Seperti video yang diunggah oleh akun Instagram @markirterus. Dalam rekaman tersebut, terlihat mobil sedan putih berplat nomor L 1812 LL nekat melawan arah di salah satu ruas jalan.
Alih-alih meminta maaf, pengemudi sedan itu malah mengacungkan jari tengah dan meneriaki pengemudi mobil yang berada di jalur yang sebenarnya.
Baca juga: Lebih Baik Servis Mobil Setiap Bulan atau per Kilometer?
“Wahai insan pengendara mobil dimanapun berada, ketahuilah sesungguhnya tertib berlalu lintas itu baik, jadikan keselamatan lalu lintas sebagai menu wajib bukan pilihan..
Stop lawan arah ya dik bang mbak sis non cang cing emak abah om tan..,” tulis unggahan tersebut.
Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, perilaku melawan arah saat ini bukan hanya sekedar kebiasaan tapi sudah menjadi budaya.
Menurut Jusri, kondisi ini sudah menjadi kultur budaya, karena ini dilakukan setiap saat, setiap hari, bahkan sampai beregenerasi. Sebabnya, bisa jadi karena adanya pembiaran.
“Untuk menangani masalah ini memang tidak mudah. Selain diperlukan sinergi dari dinas terkait yang ada di bawah gubernur, baiknya dilakukan juga upaya kolaborasi dengan instansi lain untuk membentuk suatu sosialisasi yang berkelanjutan mengenai perilaku negatif saat melawan arah,” ucap Jusri belum lama ini kepada Kompas.com.
Sosialisasi yang dimaksud jangan hanya seputar pelanggaran lalu lintas serta sanksi, tetapi perlu adanya penjabaran mengenai dampak bahaya dari melawan arah, seperti kecelakaan fatal.
“Saya sudah sering katakan bahwa seharusnya Indonesia bukan hanya darurat soal narkoba, tapi juga kecelakaan lalu lintas karena angka korban tiap tahun sangat memprihatinkan. Sayangnya, berita soal kecelakaan lalu lintas di jalan raya kurang diekspos,” kata Jusri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.