JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel sudah melakukan pengecekan lokasi yang ditenggarai melakukan penyalahgunaan penyaluran BBM Jenis Bio Solar.
Pengecekan dilakukan berdasarkan informasi yang diterima dari masyarakat serta adanya laporan dari pengawas SPBU 24.372.25 Kabupaten Bungo, Jambi.
Hal ini dilakukan sebab pada 17 April 2022, pukul 21:00 WIB ditenggarai telah terjadi pengisian BBM jenis Bio Solar sebanyak 466 liter menggunakan mobil Isuzu Panther.
Baca juga: BMW Tak Mau Bergantung pada Kendaraan Listrik
Kemudian, tindakan yang diduga dilakukan untuk menimbun bahan bakar jenis solar terjadi pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina, di daerah Jambi.
Dugaan kecurangan itu diunggah oleh akun Instagram Romansa Sopir Truck, Senin (18/4/2022), yang menyebut solar habis tapi ada mobil Isuzu Panther yang mengisi solar tak wajar.
Dalam postingan tersebut, terlihat foto yang menunjukkan Panther bisa menampung 466.02 liter solar dengan jumlah pengisian mencapai Rp 2,4 juta.
Baca juga: HDCI Gelar Agenda Rutin Ramadan dengan Berbagi dan Peduli
Selengkapnya, berikut ini 5 artikel terpopuler di kanal otomotif pada Senin, 18 April 2022.
1. Pertamina Sanksi SPBU yang Beri Izin Panther Isi Solar sampai 466 Liter
Tjahyo Nikho Indrawan, Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel, mengatakan, pihaknya sudah menegur SPBU terkait dengan sanksi penangguhan penyaluran solar selama 1 bulan.
"Pertamina berkomitmen untuk menyalurkan Solar bersubsidi secara tepat sasaran. kami sudah siapkan sanksi kepada SPBU yang terbukti melanggar aturan," kata Nikho yang dihubungi Senin (18/4/2022).
"Sanksi tersebut berupa surat teguran serta skorsing penyaluran Bio Solar selama 1 bulan yang akan diimplementasikan selepas masa satgas Ramadhan dan Idul Fitri 1443H, dan tetap akan kami pantau lebih lanjut," katanya.
Baca juga: Pertamina Sanksi SPBU yang Beri Izin Panther Isi Solar sampai 466 Liter
2. Panther Diduga Timbun Solar, Tampung 466 Liter Sekali Isi Rp 2,4 Juta
Akun itu menceritakan bagaimana asal mula kejadian. Awalnya yakni ingin mengisi solar tapi disebut habis. Adapun di lokasi ada Panther (yang dikenal sebagai rajanya diesel), mengisi bahan bakar.
Saat ditanya mobil tersebut mengaku mengisi Dexlite.
Tapi ada beberapa hal yang mencurigakan yaitu harga bahan bakar di mesin pompanya ditutupi stiker. Adapun saat dibuka ternyata harganya ialah harga solar bukan Dexlite.
Baca juga: Panther Diduga Timbun Solar, Tampung 466 Liter Sekali Isi Rp 2,4 Juta