Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Kucing Melintas, Avanza Tabrak Pohon dan Kios Warga

Kompas.com - 19/04/2022, 03:52 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan tunggal menimpa satu unit mobil Toyota Avanza yang sedang melintas di jalan raya Wayari, Desa Suli, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, belum lama ini.

Kecelakaan itu bermula ketika pengemudi mobil berkendara dari arah Kota Ambon menuju Desa Tulehu. Tiba-tiba seekor kucing melintas di tengah jalan. Pengemudi mobil itu pun kaget dan refleks menghindar ke kiri agar tidak menabrak kucing tersebut.

Namun, karena panik, mobil tidak bisa dikendalikan hingga akhirnya menabrak pohon dan kios warga yang berada di sekitar lokasi.

Baca juga: Cara Pasang Segitiga Pengaman yang Benar di Bahu Jalan Tol

“Korban ini kaget ada kucing yang melintas di jalan, jadi dia menghindar,” ucap Kasubag Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Ipda Moyo Utomo, dikutip dari Kompas.com, Senin (18/4/2022).

Akibat tabrakan tersebut, bagian depan mobil mengalami rusak parah.

Training Director Safety Defensive Consultant Sony Susmana mengatakan, ada banyak pengemudi yang refleks ketika ada binatang melintas di depannya. Tidak sedikit dari mereka yang menghindar, padahal harus lebih spesifik lagi jenis binatangnya.

“Apabila kecil seperti anjing atau kucing, tidak apa-apa jika ditabrak, karena menghindar justru bisa membuat kondisi kendaraan hilang kendara dan berakibat fatal seperti kejadian tersebut,” ucap Sony.

Ilustrasi kucing peliharaan telantar di Perancis.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Ilustrasi kucing peliharaan telantar di Perancis.

Menurut Sony hal itu harus dibarengi dengan mengurangi kecepatan sebelumnya dan pastikan objek tersebut posisinya ada di kolong mobil bukan dilindas ban.

“Gagal antisipasi menghindar akibat kecepatan kendaraan terlalu tinggi dan kurang perhitungan pengemudi sering terjadi. Banyak yang tidak memikirkan hal terburuk adanya objek yang ada di jalan raya. Berbeda cerita kalau kecepatannya rendah, antisipasi bisa terkontrol,” kata dia.

Selain itu, ada mitos yang beredar di dunia otomotif. Konon, melindas atau menabrak kucing bisa membuat celaka pengendara yang menabraknya. Jika tidak ingin celaka, pengendara tersebut harus mengubur kucing yang mati ditabraknya menggunakan baju yang sedang dipakai pengemudi saat itu.

Oleh sebab itu, tidak sedikit pengemudi mobil yang lebih memilih untuk menghindar ketika ada kucing melintas di jalan.

Ilustrasi berkendara.unsplash.com/Viktor Bystrov Ilustrasi berkendara.

Lantas benarkah mitos tersebut?

Menanggapi hal ini, Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan mengatakan, terlepas dari hal itu mitos atau fakta, sebagai pengemudi yang defensive harus dapat memilah dan memilih risiko mana yang risikonya lebih rendah.

“Misalnya bila terpaksa harus menabrak kucing dari pada menghindar dan lebih membahayakan karena misalnya ada kendaraan dari arah berlawanan, maka pengemudi harus memilih untuk menabrak kucing,” ucap Marcell.

Baca juga: Ini Titik Rekayasa Lalu Lintas di Kawasan Kota Tua Jakarta

Menurut Marcell, hal ini lebih baik dari pada harus mencelakai diri sendiri, penumpang, dan kendaraan lain.

“Namun bila masih aman untuk dihindari coba untuk dihindari, dengan catatan harus melihat situasi dan kondisi,” kata dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau