Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panther Diduga Timbun Solar, Tampung 466 Liter Sekali Isi Rp 2,4 Juta

Kompas.com - 18/04/2022, 06:22 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Tindakan yang diduga dilakukan untuk menimbun bahan bakar jenis solar terjadi pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina, di daerah Jambi.

Dugaan kecurangan itu diunggah oleh akun Instagram Romansa Sopir Truck, Senin (18/4/2022), yang menyebut solar habis tapi ada mobil Isuzu Panther yang mengisi solar tak wajar.

Baca juga: Persiapan Mudik, Catat Daftar Rest Area Sepanjang Tol Trans Jawa

Dalam postingan tersebut, terlihat foto yang menunjukkan Panther bisa menampung 466.02 liter solar dengan jumlah pengisian mencapai Rp 2,4 juta.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Romansa Sopir Truck (@romansasopirtruck)

Akun itu menceritakan bagaimana asal mula kejadian. Awalnya yakni ingin mengisi solar tapi disebut habis. Adapun di lokasi ada Panther (yang dikenal sebagai rajanya diesel), mengisi bahan bakar.

Saat ditanya mobil tersebut mengaku mengisi Dexlite.

Tapi ada beberapa hal yang mencurigakan yaitu harga bahan bakar di mesin pompanya ditutupi stiker. Adapun saat dibuka ternyata harganya ialah harga solar bukan Dexlite.

Baca juga: Rencana Suzuki MotoGP Siapkan Tim Balap Moto2 hingga Tim Satelit

Salah satu Supervisior SPBU di Kabupaten Bandung mengaku telah mengalami pembatasan pengiriman solar bersubsidi, Rabu (23/3/2022)KOMPAS.com/ M ELGANA MUBAROKAH Salah satu Supervisior SPBU di Kabupaten Bandung mengaku telah mengalami pembatasan pengiriman solar bersubsidi, Rabu (23/3/2022)

Cara menghitungnya yaitu jumlah Rp 2.400.000 dibagi dengan bahan bakar yang dikeluarkan yaitu 466.02 liter hasilnya Rp 5.149,993.

Harga tersebut sesuai dengan foto yang juga tampilkan di postingan, di mana harga solar di SPBU tersebut ialah Rp 5.150.

"Solar ada dibilang habis.

Sudah jelas di lokasi SPBU ini sedang ada mobil Phanter Siluman yang sedang mengisi BBM berjenis solar dalam jumlah besar yang mencapai 2,4 juta," 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com