Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER OTOMOTIF] Pertamina Sanksi SPBU yang Beri Izin Panther Isi Solar sampai 466 Liter | Panther Diduga TImbun Solar, Tampung 466 Liter Sekali Isi Rp 2,4 Juta

Kompas.com - 19/04/2022, 06:02 WIB
Serafina Ophelia,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel sudah melakukan pengecekan lokasi yang ditenggarai melakukan penyalahgunaan penyaluran BBM Jenis Bio Solar.

Pengecekan dilakukan berdasarkan informasi yang diterima dari masyarakat serta adanya laporan dari pengawas SPBU 24.372.25 Kabupaten Bungo, Jambi.

Hal ini dilakukan sebab pada 17 April 2022, pukul 21:00 WIB ditenggarai telah terjadi pengisian BBM jenis Bio Solar sebanyak 466 liter menggunakan mobil Isuzu Panther.

Baca juga: BMW Tak Mau Bergantung pada Kendaraan Listrik

Kemudian, tindakan yang diduga dilakukan untuk menimbun bahan bakar jenis solar terjadi pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina, di daerah Jambi.

Dugaan kecurangan itu diunggah oleh akun Instagram Romansa Sopir Truck, Senin (18/4/2022), yang menyebut solar habis tapi ada mobil Isuzu Panther yang mengisi solar tak wajar.

Dalam postingan tersebut, terlihat foto yang menunjukkan Panther bisa menampung 466.02 liter solar dengan jumlah pengisian mencapai Rp 2,4 juta.

Baca juga: HDCI Gelar Agenda Rutin Ramadan dengan Berbagi dan Peduli

Selengkapnya, berikut ini 5 artikel terpopuler di kanal otomotif pada Senin, 18 April 2022.

1. Pertamina Sanksi SPBU yang Beri Izin Panther Isi Solar sampai 466 Liter

Salah satu Supervisior SPBU di Kabupaten Bandung mengaku telah mengalami pembatasan pengiriman solar bersubsidi, Rabu (23/3/2022)KOMPAS.com/ M ELGANA MUBAROKAH Salah satu Supervisior SPBU di Kabupaten Bandung mengaku telah mengalami pembatasan pengiriman solar bersubsidi, Rabu (23/3/2022)

Tjahyo Nikho Indrawan, Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel, mengatakan, pihaknya sudah menegur SPBU terkait dengan sanksi penangguhan penyaluran solar selama 1 bulan.

"Pertamina berkomitmen untuk menyalurkan Solar bersubsidi secara tepat sasaran. kami sudah siapkan sanksi kepada SPBU yang terbukti melanggar aturan," kata Nikho yang dihubungi Senin (18/4/2022).

"Sanksi tersebut berupa surat teguran serta skorsing penyaluran Bio Solar selama 1 bulan yang akan diimplementasikan selepas masa satgas Ramadhan dan Idul Fitri 1443H, dan tetap akan kami pantau lebih lanjut," katanya.

 

Baca juga: Pertamina Sanksi SPBU yang Beri Izin Panther Isi Solar sampai 466 Liter

2. Panther Diduga Timbun Solar, Tampung 466 Liter Sekali Isi Rp 2,4 Juta

Isuzu Panther yang diduga untuk menimbung solar.Foto: Tangkapan layar Isuzu Panther yang diduga untuk menimbung solar.

Akun itu menceritakan bagaimana asal mula kejadian. Awalnya yakni ingin mengisi solar tapi disebut habis. Adapun di lokasi ada Panther (yang dikenal sebagai rajanya diesel), mengisi bahan bakar.

Saat ditanya mobil tersebut mengaku mengisi Dexlite.

Tapi ada beberapa hal yang mencurigakan yaitu harga bahan bakar di mesin pompanya ditutupi stiker. Adapun saat dibuka ternyata harganya ialah harga solar bukan Dexlite.

 

Baca juga: Panther Diduga Timbun Solar, Tampung 466 Liter Sekali Isi Rp 2,4 Juta

3. Bus Baru PO Kalingga Jaya, Pakai Dream Coach Bikin Penumpang Nyaman

Bus AKAP baru PO Kalingga JayaDOK. ADIPUTRO Bus AKAP baru PO Kalingga Jaya

PO Kalingga Jaya kini siap bermain di kelas bus reguler atau Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). Salah satu hal yang dilakukan adalah dengan merilis bus-bus baru dari Karoseri Adiputro.

Belum lama ini sudah ada dua bus PO Kalingga Jaya yang rilis dan menggunakan model bodi yang super nyaman. Bus tersebut menggunakan bodi Jetbus 3+ MHD Dream Coach yang ditopang sasis Mercedes Benz.

Dream Coach adalah bodi dari Adiputro dengan 22 kabin kapsul. Artinya, setiap penumpang punya areanya sendiri dan menggunakan bangku yang super nyaman karena bisa direbahkan sampai 150 derajat.

 

Baca juga: Bus Baru PO Kalingga Jaya, Pakai Dream Coach Bikin Penumpang Nyaman

4. Saat Mengemudi di Jalan Tol Jangan Konstan di Lajur Kanan

Kendaraan yang terlihat meninggalkan area Jabodetabek melalui jalan tolPT. Jasa Marga Kendaraan yang terlihat meninggalkan area Jabodetabek melalui jalan tol

Kecelakaan beruntun cukup sering terjadi di jalan tol. Hal ini terjadi karena pengemudi lalai menjaga jarak aman ketika berada di jalan tol.

Sony Susmana, Direktur Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan, selain menjaga jarak aman, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar bisa terhindar dari tabrak belakang di jalan tol.

“Pertama komitmen dengan kecepatan kendaraan yang disesuaikan dengan lajurnya. Misalnya kiri 60 kpj, tengah 80 kpj dan paling kanan 100 kpj dan hanya untuk mendahului,” kata Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.

 

Baca juga: Saat Mengemudi di Jalan Tol Jangan Konstan di Lajur Kanan

5. Jalur Darat Diprediksi Membeludak, Hindari Mudik pada 28-29 April

Kepadatan lalu lintas di Tol CikampekKOMPAS.com Kepadatan lalu lintas di Tol Cikampek

Berdasarkan hasil survei, dari 85,5 juta orang yang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran, 47 persen di antaranya bakal menggunakan jalur darat, baik menggunakan kendaraan pribadi maupun bus.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memperkirakan jumlah pemudik yang berangkat dari wilayah Jabodetabek sebanyak 14,3 juta orang. Jumlah tersebut naik 45 persen dibanding 2019 atau sebelum pandemi.

Untuk itu, Budi mengimbau masyarakat tidak melakukan perjalanan secara bersamaan pada masa prediksi puncak, tetapi mengambil alternatif dengan berangkat lebih awal guna menghindari kepadatan.

 

Baca juga: Jalur Darat Diprediksi Membeludak, Hindari Mudik pada 28-29 April 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com