Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pentingnya 'Power Nap' Saat Mengemudi Jarak Jauh

Kompas.com - 14/03/2022, 10:12 WIB
Serafina Ophelia,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat melakukan perjalanan jauh, pengemudi mobil harus menyiapkan tenaga yang cukup agar tidak mudah mengalami keletihan selama berkendara.

Namun, menyetir mobil tanpa diselingi waktu istirahat dapat sangat berbahaya. Karena, pengemudi berpotensi terkena microsleep, yang dapat membuat pengemudi seakan tertidur sejenak dengan keadaan mobil tengah melaju cepat.

Baca juga: Diduga Sopir Mengantuk, Toyota Avanza Nyebur ke Sungai

Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menjelaskan, saat melakukan perjalanan jauh, pengemudi harus istirahat setiap dua jam sekali.

"Istirahat pertama, katakan perjalanan 10 jam. Istirahat pertama itu cukup dengan stretching, gerakkan badan, keluar, 15 menit," kata Jusri pada Kompas.com, belum lama ini.

Setelah itu, pengemudi bisa tidur sejenak selama 15 hingga 30 menit. Hal ini dikenal dengan sebutan power nap.

"Mereka harus melakukan power nap. Itu 15 hingga 30 menit. Ini akan memberikan kebugaran pada pengemudi," kata dia.

Ilustrasi microsleep, microsleep saat berkendaraShutterstock/lightpoet Ilustrasi microsleep, microsleep saat berkendara

Istirahat ini penting dilakukan secara berkala selama berkendara jarak jauh. Karena, potensi bahaya saat mengantuk di jalan, khususnya di jalan tol, sangatlah besar.

"Kalau ada tanda-tanda keletihan, ya kita harus segera berhenti. Karena pada kecepatan 50 kpj, ketika kita mengantuk atau mengalami microsleep, satu detik saja kita sudah bisa 14 meter," ucap dia.

Baca juga: Viral, Video Toyota Innova Diesel Minum Pertamax, Apa Dampaknya?

Jusri mencontohkan, jika pengemudi mengalami keletihan saat mobil berada di kecepatan 80 kpj, maka laju kendaraan adalah sekitar 22 meter per detik. Mengantuk bahkan sedetik saja sudah sangat fatal akibatnya.

Selain istirahat berkala, Jusri menekankan pentingnya istirahat yang cukup sebelum melakukan perjalanan jauh.

"Pastikan kalau perjalanan panjang, itu tidur minimal delapan jam. Orang-orang yang punya bawaan penyakit dan lain-lain akan mengalami keletihan yang sama," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau