Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jetbus Transit Electric, Masih Tunggu Regulasi dan Ukuran Baterai

Kompas.com - 26/02/2022, 11:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Karoseri Adiputro mengembangkan bodi Jetbus Transit sejak 2021. Jetbus Transit adalah inovasi Adiputro membuat bodi bus medium dengan sasis monokok, sehingga lantainya rendah (low deck) dan ramah difabel.

Selain mengembangkan bodi tersebut untuk mesin konvensional, Adiputro juga berencana menggunakan motor listrik sebagai penggeraknya. Sehingga, nantinya akan lahir bus medium listrik berbasis baterai buatan karoseri di Malang ini.

David Jethrokusumo, Operational Manager PT Adiputro Wirasejati mengatakan, banyak orang yang membahas bus listrik berukuran besar, tapi untuk yang medium, masih sedikit yang membicarakannya.

Baca juga: DAMRI Operasikan Bus AKDP Banyuwangi - Surabaya, Tarif Mulai Rp 50.000

Jetbus Transit buatan Adiputro sedang diuji coba di SoloDOK. ADIPUTRO Jetbus Transit buatan Adiputro sedang diuji coba di Solo

“Jadi kita berinisiasi untuk mengembangkan bus listrik medium, terutama dengan sasis monokok,” ucap David dalam Webinar Bus World ketujuh belum lama ini.

Namun saat ini, baru ada Jetbus Transit dengan mesin diesel atau konvensional, sedangkan yang listrik masih belum. Ada beberapa kendala yang dialami dalam pengembangan bus listrik medium, pertama adalah mengenai regulasi.

“Untuk medium bus, kita butuh keterlibatan pemerintah untuk menyesuaikan regulasi. Kita harus berdikusi tentang regulasi berat bus, misalnya untuk bus besar 12 meter, GVW hanya 16 ton, saya kira itu masih kurang,” ucapnya.

Baca juga: Soal Kehadiran Honda U-Go, Ini Jawaban AHM

Apalagi untuk bus medium, berdasarkan regulasi, GVW hanya sekitar 5 ton sampai 8 ton. Perlu diingat, bus listrik biasanya memiliki berat total lebih besar dari bus biasa karena menggendong baterai sebagai sumber tenaganya.

“Mengenai ukuran baterai, kami masih berdiskusi dengan beberapa supplier. Misalnya seperti berapa besar baterai yang bisa dioptimasi, karena jika terlalu besar atau kecil juga tidak baik dan harus dipikirkan juga waktu pengecasannya,” kata David.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau