Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memaksa Mobil Pakai Ban Beda Merek, Apa Dampaknya?

Kompas.com - 17/02/2022, 19:51 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiap pemilik kendaraan bermotor diwajibkan untuk melakukan perawatan supaya selalu dalam keadaan nyaman dan aman ketika digunakan, tidak terkecuali pada bagian ban.

Mengingat, kaki-kaki tersebut memiliki tugas yang penting di mobil, yakni menopang berat, melajukan dan menghentikan mobil, dan mengendalikan arah mobil di jalan.

Tidak sampai di sana, bersama sistem suspensi ban juga punya peran di dalam meredam getaran yang diterima oleh kendaraan. Padahal, bidang kontak ban mobil dengan jalan sangat terbatas dan harus berputar saat menempuh perjalanan yang penuh tantangan.

Baca juga: Begini Cara Benar Melakukan Rotasi Ban Mobil

Ilustrasi ban mobilDok. Autoindustriya.com Ilustrasi ban mobil

"Sehingga mengganti ban yang sudah aus dengan ban baru merupakan salah satu cara penting untuk merawatnya. Indikator yang paling terlihat adalah batas Tread Wear Indicator (TWI) di telapak," kata Nur Imansyah Tara, Aftersales Division Head Auto2000.

Jika sudah melewati batas tersebut, sebaiknya ban mobil segera diganti. Atau ketika ban mengalami kerusakan, seperti sobek, benjol atau telapak ban aus tidak merata.

Umumnya, kata dia, rata-rata waktu penggantian ban adalah antara 2-4 tahun tergantung pemakaian.

Tapi dalam praktiknya, sering kali pemilik mengganti ban dengan merek yang berbeda karena keterbatasan ketersediaan komponen atau kocek. Lantas, apa dampaknya?

Baca juga: Cara Gampang Tangkis Aquaplaning pada Mobil

Ilustrasi pengisian tekanan angin pada ban mobilKOMPAS.com/Gilang Ilustrasi pengisian tekanan angin pada ban mobil

Menurut Imansyah, demi menjaga kenyamanan dan keamanan sebaiknya langkah tersebut dihindari. Sebab, setiap merek ban memiliki perbedaan performa karena proses desain dan manufaktur yang berbeda.

Termasuk peruntukannya, seperti antara ban basah dan kering, ban SUV dan sedan, atau ban penumpang dan ban niaga.

"Belum lagi terkait material dan konstruksi ban yang tidak sama meskipun ukurannya sama persis karena terkait kebutuhan penggunaan ban," kata dia.

Selain itu, pattern atau pola telapak ban yang berbeda sedikit saja bakal mengganggu stabilitas saat mobil melaju. Perbedaan performa ban akan sangat terasa ketika kecepatan mobil cukup tinggi, seperti di jalan tol.

Baca juga: Cara Mudah Ketahui Besaran Pajak Kendaraan

Apalagi waktu melewati jalan dengan kondisi yang jelek, licin karena hujan, atau muatan mobil penuh. Jenis kompon dan grip tiap merek ban kemungkinan besar berbeda.

Alhasil, daya cengkeram ban yang digunakan akan berbeda. Mobil bakal sulit dikendalikan karena perbedaan karakter ban kiri dan kanan sehingga membahayakan.

Namun apabila kondisi terkait tidak bisa dihindari, ganti ban yang sama dalam satu poros roda.

"Sepanjang ukuran dan peruntukannya sesuai serta berada di poros roda yang sama, yaitu antara poros roda depan atau belakang, masih diperbolehkan," kata Imansyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com