Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Benar Melakukan Rotasi Ban Mobil

Kompas.com - 17/02/2022, 12:41 WIB
Arif Nugrahadi,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak cara untuk merawat ban mobil. Salah satu yang dapat dilakukan sendiri, yakni dengan melakukan rotasi.

Rotasi ban yaitu memindahkan posisi ban baik dari sisi kanan ke kiri, pun dari depan ke belakang. Pemindahan posisi ban ini memiliki fungsi untuk menjaga agar tingkat keausan keempat ban seimbang.

Baca juga: Akhirnya Diputuskan Sebagian Aspal Sirkuit Mandalika Dilapisi Ulang

Meski dipasang pada saat bersamaan, ban memiliki tingkat keausan yang berbeda. Hal ini dikarenakan cara mengemudi atau adanya kerusakan pada kaki-kaki mobil yang membuat ban menahan beban kendaraan yang berbeda di setiap sisinya.

Zulpata Zainal, On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk mengatakan, merotasi ban sebaiknya dilakukan secara berkala pada periode tertentu.

Pentingnya rotasi bankiosban.com Pentingnya rotasi ban

“Idealnya merotasi ban minimal 5.000 kilometer atau lebih cepat. semakin sering dilakukan rotasi akan semakin baik, ini sangat berpengaruh pada umur ban,” kata Zulpata kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Rotasi ban juga dapat dilakukan sebelum 5.000 kilometer tergantung dengan kondisi ban. Jika kelurusan roda atau keseimbangan roda jarang diperiksa harus lebih sering lagi dilakukan rotasi ban.

Baca juga: Ban Mobil Lepas Saat Melintas di Bahu Jalan Tol Cipali

Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) mengatakan bahwa dalam merotasi ban mobil, ada aturan-aturan yang harus dilakukan.

"Dalam melakukan rotasi ban yang paling mudah itu dipindahkan ban depan ke belakang, bisa juga dilakukan secara menyilang," ucap Didi.

Namun tiap ban memiliki alur tapak rotasi yang berbeda. Oleh karena itu Didi menyarankan untuk melihat dulu alur ban yang akan dirotasi. Ban yang punya satu alur itu tidak bisa dirotasi dengan posisi menyilang.

Pola merotasi banyoutube.com Pola merotasi ban

Disarankan untuk melakukan rotasi setiap jarak tempuh 10.000 kilometer. Namun jika mobil sering dipacu dengan kecepatan tinggi, interval rotasi ban diperpendek jadi tiap 5.000 kilometer.

Selanjutnya ada anggapan bahwa saat merotasi posisi ban, ban dengan kondisi paling bagus dipasang sesuai jenis model penggerak mobil.

Sementara untuk mobil jenis penggerak roda depan (FWD) maka ban paling bagus dipasang di depan, begitupun sebaliknya untuk mobil penggerak roda belakang (RWD).

Baca juga: Ducati Kembali Diserang Pabrikan Lain, Minta Perangkatnya Dilarang

Didi mengatakan bahwa asumsi tersebut tidaklah benar. Ia mengatakan bahwa ban dengan kondisi paling bagus sebaiknya dipasang di roda belakang baik untuk mobil RWD maupun FWD.

"Yang saya ketahui dari maker ban, baik mobil FWD maupun RWD ban yang paling bagus dipasang pada roda belakang. Ini karena ban belakang tidak bisa di-handling jika mengalami selip dan sebagainya," kata Didi.

Beda halnya dengan roda depan. Jika ban mengalami selip, pengemudi masih bisa melakukan handling melalui setirnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau