Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Dari Banyak Faktor, Penyebab Kecelakaan Tertinggi karena Human Error

Kompas.com - 10/02/2022, 16:21 WIB
|


JAKARTA, KOMPAS.com - Mengemudi di jalan raya merupakan salah satu kegiatan paling berisiko. Kecelakaan mengintai dan menjadi salah satu penyumbang angka kematian terbesar.

Karena itu, dalam berkendara, pengemudi mobil dan sepeda motor diwajibkan memiliki kemampuan yang mumpuni supaya ketika berkendara mempunyai kemampuan adaptasi yang matang.

Baca juga: Selain Penindakan, Berantas ODOL Juga Perlu Edukasi

Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, ada empat faktor dalam kecelakaan, yaitu manusia, kendaraan (teknis), lingkungan, dan cuaca.

Ilustrasi.SHUTTERSTOCK Ilustrasi.

"Kecelakaan ada empat faktor penyebabnya, yaitu manusia, kendaraan, lingkungan, cuaca. Manusia adalah faktor utama. Lainnya ialah kontributor bukan faktor utama dalam kecelakaan," kata Jusri kepada Kompas.com, Kamis (10/2/2022).

Karena itu, kata Jusri, dalam kecelakaan sering terjadi karena faktor kesalahan manusia atau kerap disebut human error.

Jusri mengatakan, jika ditarik lebih jauh lagi, kecelakaan karena faktor human error diawali dari pelanggaran lalu lintas.

Baca juga: LCR Honda Luncurkan Livery dan Motor Baru, Lebih Sangar

Ilustrasi kecelakaan mobilKOMPAS.COM/SUKOCO Ilustrasi kecelakaan mobil

"Kalau dibilang human error itu sudah pasti. Dari semua sejarah kecelakaan itu adalah human error, dan polisi selalu mengatakan bahwa kecelakaan diawali dengan pelanggaran. Nah, kalau pelanggaran pasti human error," ungkapnya.

Kelemahannya saat ini, kata Jusri, terminologi human error dianggap biasa. Sehingga, ketika ada kecelakaan bukan yang disalahkan, tetapi justru faktor lain, yakni kendaraan, lingkungan, dan cuaca.

"Analogi, di suatu jalan ada oli, kemudian disebutkan kecelakaan itu karena oli semata, itu salah. Ban saya gundul, di depan ada oli pasti selip kan, tapi kalau saya berjalannya pelan kan belum tentu selip," kata Jusri.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke