Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Siap Terapkan B40 untuk Kendaraan Bermotor

Kompas.com - 23/07/2024, 08:42 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI (ESDM) mengungkapkan Indonesia siap menerapkan program biodiesel 40 persen atau B40.

B40 merupakan bahan bakar hasil campuran minyak kelapa sawit (CPO) dengan solar 60 persen. Sehingga mampu menekan impor bahan bakar minyak (BBM) sekaligus mengurangi dampak CO2.

Demikian dipaparkan Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian EBTKE Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi ESDM, Harris di Forum Editor Otomotif, ICE BSD City, Tangerang, Selasa (22/7/2024).

Baca juga: Kementerian ESDM Jelaskan Urgensi Indonesia Adopsi Kendaraan Listrik

Uji coba B40Dok. Kementerian ESDM Uji coba B40

"Sekarang ini Indonesia sudah sukses B35 dan hari ini sedang di-launching untuk penggunaan B40 untuk sektor transportasi. Tapi sekarang masih di Kereta Api dulu," katanya.

"Sekarang masih menunggu proses lebih lanjut seperti pengetesan dan lain sebagainya," lanjut Harris.

Dirinya mengklaim proyek tersebut jadi yang pertama di dunia dalam pengembangan biodiesel. Sehingga Indonesia bisa menjadi pelopor untuk penggunakan BBM ramah lingkungan berbasis CPO.

"Baru Indonesia yang menerapkan B35 yang dimulai dari 2021 sampai 2024, dan akan naik ke B40," ucap Harris.

Adapun penggunaan BBM Solar campuran ini penting karena impor bahan bakar fosil di Tanah Air semakin tidak terkendali.

Disebutkan, produksi di dalam negeri untuk setiap harinya hanya mencapai sekitar 600.000 per barrel. Sementara tingkat konsumsi mencapai 1,5 juta barrel.

Baca juga: 10 Unit Hyundai Kona EV Terjual buat Konsumen Niaga

Road Test Program B40dok.ESDM Road Test Program B40

"Artinya kita masih impor sampai 900.000 per barrel. Ini sulit untuk kita tingkatkan kecuali kalau kita punya cadangan yang besar untuk diekspoitasi lagi," ucap dia.

"Sehingga ada pendekatan yang kita lakukan. Pertama mengurangi penggunaan BBM melalui program biodiesel dan bioethanol," lanjut Harris.

Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan bahwa B40 akan diterapkan pada awal 2025 mendatang.

Kini, pihaknya sudah mempersiapkan segala hal terkait penerapan B40. Mulai dari uji coba, kesiapan teknis, pasokan, hingga pendanaannya.

Tahun lalu, dari penerapan B35, pemanfaatan biodiesel untuk pasar domestik mencapai 12,2 juta kilo liter (KL). Jumlah ini melebihi target yang dipatok pada 2023 sebesar 10,65 juta KL, atau secara persentase mencapai 114,5 persen.

Ia juga pernah mengatakan, mandatori biodiesel telah memberi efek ekonomi yang besar bagi Indonesia pada 2023. Terjadi penghematan devisa negara mencapai 7,9 miliar dollar AS atau sekitar Rp 120,54 triliun.

"Devisa kita bisa hemat, karena kita bisa mengurangi importasi solar, termasuk crude, karena kita bisa campur dengan kita punya fame," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (15/4/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau