Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beberapa Faktor Penyebab yang Membuat Mobil Terbalik Saat Kecelakaan

Kompas.com - 09/01/2022, 15:41 WIB
Arif Nugrahadi,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil Daihatsu Xenia yang berisi tiga orang warga Kabupaten Lumajang mengalami kecelakaan tunggal hingga terguling di Tol Gempol-Pandaan KM 48.800/A, Sabtu (8/1/2021) pukul 08.15 WIB.

“Beruntung tidak ada korban saat mobil mengalami kecelakaan tunggal hingga terguling,” jelas Kanit 2 PJR Polda Jatim, AKP Sigit Indra dalam keterangannya, Sabtu (8/1/2022).

Baca juga: Awas, Mobil Dipasang Roof Box Bisa Kena Tilang

Sigit menerangkan bahwa saat itu mobil tersebut melaju dari gerbang Tol Kejapanan melaju ke Tol Pandaan. Sesampainya di KM 48.800/A, kendaraan mobil tersebut tiba-tiba tidak terkendali lalu oleng ke kiri menabrak guard drail dan kemudian terguling di parit.

“Menurut analisa petugas di TKP, kejadian kecelakaan ini terjadi karena faktor pengemudi yang kurang mampu menguasai kendaraan,” ucapnya.

Mobil dengan nomor polisi B 78 NDF terbalik akibat menabrak trotoal tepat di Prapanca Jalan Antasari, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (22/5/2021) dini hari. dokumentasi pribadi Mobil dengan nomor polisi B 78 NDF terbalik akibat menabrak trotoal tepat di Prapanca Jalan Antasari, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (22/5/2021) dini hari.

Terkait kecelakaan yang mengakibatkan mobil sampai terguling dan terbalik, pengemudi harus waspada dan mengetahui faktor penyebab mobil dapat terbalik saat terjadi kecelakaan. Sehingga kejadian seperti itu dapat diminimalisir.

Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan menambahkan, ada tiga hal yang bisa menyebabkan kendaraan terbalik saat mengalami kecelakaan. Hal tersebut yaitu fatigue, overspeed, dan berzig-zag.

Baca juga: Belajar dari Kecelakaan Maut, Begini Cara Benar Menghindari Lubang di Jalan Tol

Fatigue atau kelelahan bisa menyebabkan pengemudi mengalami microsleep sehingga bisa kehilangan kendali kendaraannya,” ujar Marcell saat dihubungi Kompas.com belum lama ini.

Menurut Marcell, microsleep memiliki periode dari mulai dua hingga 30 detik. Biasanya terjadi saat pengemudi melewati jalanan yang monoton.

Sebuah mobil terbalik di Jalan Gatot Soebroto tepatnya di Simpang Susun Semanggi dekat Bank BRI wilayah Jakarta Pusat pada Minggu (6/6/2021) dini hari.
Dok. TMC Polda Metro Jaya Sebuah mobil terbalik di Jalan Gatot Soebroto tepatnya di Simpang Susun Semanggi dekat Bank BRI wilayah Jakarta Pusat pada Minggu (6/6/2021) dini hari.

“Saat pengemudi tidak sadar dalam waktu beberapa detik dalam kecepatan yang tinggi, itu bisa berbahaya,” ucap Marcell.

Selanjutnya yaitu overspeed atau kecepatan yang berlebihan, padahal batas kecepatan di jalan sudah diatur oleh undang-undang.

Overspeed bisa menyebabkan kendaraan hilang kendali, kemudian menabrak pembatas jalan atau terbalik bila melibas tikungan terlalu cepat.

Baca juga: Jawaban Valentino Rossi soal Undangan Tes Ducati Desmosedici

Selain itu, kendaraan yang sudah menabrak pembatas atau kendaraan lain juga bisa membuat mobil terbalik.

“Penyebab mobil terbalik yang terakhir yaitu berjalan zig-zag dalam kecepatan tinggi. Apalagi jika si pengemudi tidak memiliki kemampuan yang baik, mobil akan semakin sulit dikendalikan hingga menyebabkan terguling,” kata Marcell.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com