Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Minyak Rem Mobil Perlu Rutin Diganti?

Kompas.com - 07/01/2022, 17:02 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sistem pengereman pada kendaraan memiliki fungsi yang sangat vital. Untuk itu, penting sekali dilakukan perawatan agar tetap bekerja secara optimal.

Selama ini, banyak yang menganggap perawatan pada sistem pengereman cukup dengan mengganti kampas rem saja. Padahal, ada juga cairan atau minyak rem yang perlu diperhatikan kondisinya.

Tak banyak yang paham bahwa minyak rem juga perlu dilakukan pergantian secara rutin. Bukan hanya sekadar menambah cairan dengan spesifikasi yang sama saat volume pada tabung reservoir berkurang.

Baca juga: Tak Perlu ke Samsat, Begini Cara Blokir STNK via Online

Ilustrasi reservoir minyak remGridOto.com/Ryan Ilustrasi reservoir minyak rem

Hal tersebut karena minyak rem tak berbeda dengan komponen mobil lain yang memiliki masa pemakaian. Jika sudah melewati batas penggunaan, sebaiknya dikuras dan diganti dengan yang baru.

Tujuannya jelas untuk memastikan sistem pengereman mobil tetap bisa bekerja secara optimal. Sehingga, berkendara juga jadi lebih aman dan nyaman.

Baca juga: Kampas Rem Mobil Matik Lebih Cepat Habis, Ini Penyebabnya

Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM), mengatakan, untuk penggantian cairan rem sebaiknya dilakukan secara berkala sesuai masa pemakaiannya.

“Untuk penggantian minyak rem dilakukan 40.000 kilometer atau jika pemakaiannya sudah tiga tahun,” ujar Didi kepada Kompas.com, beberapa hari lalu.

Menurut Didi, penggantian cairan rem guna memastikan sistem pengereman tetap terjaga. Selain itu, bila dilakukan secara berkala, dapat mencegah adanya uap air yang masuk ke sistem pengereman.

Gejala seperti terkunci pada roda tersebut muncul karena kampas rem masih menjepit cakram.Foto: Peugeot Gejala seperti terkunci pada roda tersebut muncul karena kampas rem masih menjepit cakram.

Minyak rem yang sudah melebihi batas pemakaian dikhawatirkan menimbulkan udara di dalam sistem pengereman. Hal ini disebabkan saat penggunaan, cairan rem bisa mendidih dan menghasilkan uap air,” kata Didi.

Jika kondisi tersebut sampai terjadi, maka bisa menimbulkan bahaya bagi pemilik kendaraan atau pengemudinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau