Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaikindo Sebut Harga Mobil Listrik Masih Jauh dari Daya Beli

Kompas.com - 04/12/2021, 12:42 WIB
Dio Dananjaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Harga mobil listrik yang masih mahal jadi kendala penjualannya di Indonesia. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menilai, pemerintah perlu memberikan insentif untuk meningkatkan penetrasi mobil listrik di Tanah Air.

Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo, mengatakan, kemampuan daya beli masyarakat Indonesia terhadap mobil masih di bawah Rp 250 juta. Padahal, harga mobil listrik paling murah dipatok Rp 600 juta.

Menurut Kukuh, hal ini membuat penjualan mobil listrik di Indonesia belum sebesar atau tertinggal dari negara-negara lain di dunia.

Baca juga: Suzuki Jimny Long Punya Dimensi dan Mesin Beda

"Harga mobil listrik yang paling murah saat ini sekitar Rp 600 juta. Nah, masyarakat kita itu daya belinya masih di kisaran di bawah Rp 250 juta. Jadi, ada gap (selisih) hampir sekitar Rp 300 juta," kata Kukuh, dilansir dari webinar yang disiarkan Youtube Kompas Harian (4/12/2021).

Kukuh juga menambahkan, pasar mobil listrik di Indonesia juga masih tertinggal karena tidak mendapat insentif yang besar dari pemerintah.

"Di China misalnya, kami dapat informasi dari kolega kami di sana, bahwa subsidi sebesar 15.000 dolar AS  per unit. Demikian juga di Korea Selatan," ujar Kukuh.

Baca juga: Tanggapan Adiputro Soal Selendang Dream Coach Buatan Body Repair

Alasan lain karena pertumbuhan ekonomi yang relatif lebih rendah dari negara-negara maju. Khususnya bila dibandingkan dengan Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa.

Selain itu, pasar mobil listrik di Indonesia belum didukung basis produksi yang kuat. Meski Kukuh, tidak menyebut dengan pasti berapa kapasitasnya.

Jika dibandingkan dengan China, pasar mobil listrik di sana telah mencapai 1 juta unit per tahun. Angka ini bahkan jadi yang besar di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
kartel


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau