Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Usher Wanita di GIIAS 2021, Satu Hari Dibayar Rp 1 Juta

Kompas.com - 21/11/2021, 14:41 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perhelatan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS 2021) bukan hanya menjadi penggerak industri otomotif, tetapi juga ladang penghasilan untuk beberapa pihak tertentu seperti perempuan yang berporfesi sebagai usher.

Usher sendiri merupakan perempuan-perempuan yang biasanya berdiri di samping kendaraan bermotor saat pameran otomotif berlangsung. Tugas mereka seperti penerima tamu sekaligus pemberi informasi singkat.

Berbeda dengan SPG atau sales promotion girl yang memang tugasnya itu dalam memberikan informasi detail hingga perhitungan harga pembelian di suatu kendaraan tertentu.

Baca juga: Masih Ada yang Salah Paham, Crumple Zone Memang Dibuat Mudah Ringsek

Keramaian ajang GIIAS 2021KOMPAS.com/STANLY RAVEL Keramaian ajang GIIAS 2021

Lantas, bagaimana cerita mereka selama perhelatan GIIAS 2021 yang telah berlangsung salam sembilan hari? Terlebih, pameran sudah absen selama satu tahun belakangan imbas pandemi Covid-19.

Ditemui oleh Kompas.com, salah satu usher dari Audi Indonesia, Annisa, mengaku bahwa perhelatan saat ini terasa aneh dan asing. Sebab, ada aturan baru yang mengikuti protokol kesehatan.

"Di antaranya harus memakai masker dan jaga jarak. Kalau dulu semua wajah terlihat, jadi ada yang aneh saja. Mungkin itu salah satu tidak ada Miss GIIAS 2021 lagi," katanya, Sabtu (20/11/2021).

"Lalu sekarang tidak ada hiburan seperti dance ataupun live music. Jadi benar-benar merupakan hal baru dan rada asing bagi saya," lanjut dia.

Baca juga: Plus Minus Gelaran WSBK Mandalika di Mata Penonton

Nyndi, usher Wuling Motors yang bergaya di samping Wuling AlmazKOMPAS.com/Ruly Nyndi, usher Wuling Motors yang bergaya di samping Wuling Almaz

Perasaan serupa juga dialami oleh usher Wuling Motors, Nyndi. Menurut dia, penggunaan masker dan jaga jarak selama pameran sedikit membuat komunikasi kepada pengunjung jadi sulit.

"Volume suaranya harus dibesarkan sedikit. Tapi untungnya tak terlalu ramai seperti pameran sebelum-sebelumnya. Kemudian kalau mau foto-foto, itu seadanya saja karena tidak bisa lepas masker," ucap dia.

Tapi untung saja, tiap harinya semua usher tidak diwajibkan untuk lakukan swap test ataupun PCR. Tes kesehatan hanya dilakukan saat kali pertama ingin menghadiri pameran sebagai usher, selebihnya diimbau untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.

Meski demikian, mereka bersyukur bahwa pameran otomotif bisa dihelat kembali. Sebab saat ditangguhkan selama satu tahun, pendapatan usher menjadi berkurang yang pada akhirnya berdampak pada pengeluaran.

Seperti Annisa misalkan, ia mengaku sebelumnya atau di kondisi pra-pandemi Covid-19, sebagai freelancer dalam satu minggu ada 3-4 acara. Tapi sejak 2020 seluruh acara yang berkaitan tidak bisa dihelat termasuk GIIAS.

Baca juga: GIIAS 2021 Resmi Ditutup, Gaikindo Tak Sebut Nilai Transaksi

Daihatsu GIIAS 2021ADM Daihatsu GIIAS 2021

"Mengenai pendapatan harian, kalau saya Rp 1,5 juta. Dibandingkan tahun sebelumnya memang ada pengurangan, tapi tetap bersyukur karena sudah ada pemasukkan kembali," kata dia.

Pendapatan tersebut diperolehnya dengan waktu kerja shifting berdurasi hingga tujuh jam sehari yang dibagi dua usher.

"Tahun sebelumnya kita satu shift hanya empat jam. Saat ini, dari jam 12 sampai jam 5 sore, lalu di Jumat-Sabtu-Minggu sampai pukul 20.00 WIB, jam kerjanya jadi lebih panjang," lanjut Annisa.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau