Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saran KNKT agar Kecelakaan Truk Trailer di Jalanan Berkurang

Kompas.com - 19/10/2021, 16:41 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comKecelakaan yang melibatkan truk trailer belum lama ini sering terjadi. Jika dilihat, dalam satu minggu sudah ada tiga kecelakaan yang melibatkan truk trailer.

Pertama ada di Cipularang, di mana truk trailer terguling dan menimpa Hyundai Palisade. Kemudian ada juga truk trailer yang terguling dan menimpa Toyota Fortuner dan terakhir yang terjadi di Simpang Susun Cawang, Selasa (19/10/2021) pagi.

Truk trailer tentu punya dimensi yang besar. Jika mengalami kecelakaan, tentu bisa membahayakan orang di sekitarnya, atau mengganggu jalannya lalu lintas karena seluruh bagian truk menutupi jalan.

Baca juga: Begini Cara Bikin Maling Motor Sulit Beraksi

Sebuah truk trailer bermuatan besi tua terbalik di simpang susun Cawang (KM 0 Cawang Interchange), Jakarta, arah Cikampek, Selasa (19/10/2021) pagi.Tmc polda metro Sebuah truk trailer bermuatan besi tua terbalik di simpang susun Cawang (KM 0 Cawang Interchange), Jakarta, arah Cikampek, Selasa (19/10/2021) pagi.

Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan mengatakan, truk trailer atau kendaraan ganda punya sistem pengereman yang berbeda dibanding kendaraan biasa.

Misalnya dari sistem pengereman, kendaraan ganda punya dua sistem, ada di tractor head (kepala truk) dan trailer. Sayangnya, sistem pengereman pada trailer sering diabaikan, sehingga bisa menjadi penyebab sebuah kecelakaan.

“Saya juga sering menemukan tractor head yang tidak sesuai menarik trailer yang besar (40 feet). Sehingga pada tanjakan, truk tersebut enggak kuat naik,” ucap Wildan kepada Kompas.com, Selasa (19/10/2021).

Baca juga: Carbon Tax Bergulir, Simak Daftar Harga Baru Mobil Toyota

Salah satu penyebab kecelakaan truk trailer adalah terkait pengawasan di lapangan yang masih kurang. Padahal, kondisi truk harus aman dan sesuai dengan aturan sehingga bisa selamat di jalan.

Wildan menyarankan untuk melakukan pengetatan pengawasan, mulai dari pengujuan kendaraan bermotor. Kemudian di pelabuhan, harus dilakukan pengecekan terhadap persyaratan teknisnya.

“Saat ini truk trailer kan sebagian besar beroperasi dari pelabuhan. Kalau kita bisa mengawasi secara efektif di sana, maka PR kita akan banyak berkurang,” ucapnya.

Petugas mengevakusai sebuah truk trailer yang menabrak railing tol Ir Wiyoto Wiyono, di pintu keluar Jembatan Tiga, Penjaringan Jakarta Utara pada Senin (18/10/2021) sore.KOMPAS.COM/ IRA GITA Petugas mengevakusai sebuah truk trailer yang menabrak railing tol Ir Wiyoto Wiyono, di pintu keluar Jembatan Tiga, Penjaringan Jakarta Utara pada Senin (18/10/2021) sore.

Wildan juga mengatakan, saat ini tidak ada pengawasan truk yang keluar dari area pelabuhan. Sehingga sering ditemui tractor head yang menarik trailer tidak sesuai ukurannya, sehingga nantinya bisa membahayakan.

“Dinas Perhubungan enggak boleh masuk ke area pelabuhan, padahal yang bisa melakukan pemeriksaan teknis hanyalah mereka. Jadi nanti kendaraan yang tidak sesuai, enggak boleh dapat muatan, simpel sebenarnya,” ucap Wildan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com