JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus pengemudi mobil yang menghalangi laju ambulans kembali terjadi. Kali ini dilakukan oleh sopir angkot di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (1/9/2021).
Dalam video yang diunggah oleh akun instagram @dashcam_owners_indonesia, terlihat ambulans yang mencoba melewati jalur Transjakarta guna menghindari macet. Namun tiba-tiba sebuah angkot yang berada di depan mobil ambulans ikut masuk ke busway.
Bahkan angkot tersebut sempat berhenti di depan mobil ambulans untuk menurunkan penumpang.
Dikutip dari Megapolitan Kompas.com, Kasi Dalops Sudinhub Jakarta Timur Riky Erwinda mengatakan, izin operasi angkot tersebut diberhentikan sementara hingga 10 September 2021. Sopir angkot tersebut pun juga kedapatan tidak membawa Surat Izin Mengemudi (SIM).
Baca juga: Angkot yang Halang-halangi Ambulans Bawa Pasien Stroke di Jatinegara Dikandangkan
“Kami menindak kendaraannya. Angkot diberhentikan sementara operasinya, sekarang dikandangkan di Terminal Pulogadung,” ucap Riky.
Terkait hal ini, Terkait hal ini, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, bicara angkot, memang tidak sedikit dari mereka yang menaikan dan menurunkan penumpang di sembarang tempat, atau melaju dengan kecepatan yang rendah, karena tidak paham aturan.
“Sikap sopir angkot yang menghalangi laju ambulans seperti itu sudah kelewatan dan harus ditindak tegas. Sering kali mereka merasa sah-sah saja melakukan hal-hal tersebut dengan alasan plat kuning (kejar setoran), sehingga orang lain yang harus mengerti,” ucap Sony saat dihubungi Kompas.com, Rabu (1/9/2021).
Menurut Sony, hal ini bisa terus terjadi karena kurangnya empati pengemudi mobil dan rendahnya pengetahuan tentang pentingnya kesadaran memberikan prioritas bagi ambulans.
“Secara umum ini kan pengetahuan dasar sekali, pengemudi wajib memberi ruang untuk ambulans lewat,” kata dia.
Sony melanjutkan, pengemudi lain harus memikirkan dampak dari menghalangi ambulans yang butuh prioritas saat membawa pasien. Risiko terburuk adalah semakin parah sampai dengan hilang nyawa pasien yang berada dalam ambulans tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.