Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Salah Kaprah Masyarakat Berhenti di Jalur Penyelamatan Darurat

Kompas.com - 30/08/2021, 14:01 WIB
|

JAKARTA, KOMPAS.com - Viral foto-foto sejumlah pengendara yang berhenti di jalur penyelamatan darurat atau emergency safety area yang berada di sebelah badan jalan kiri.

Seperti terlihat dalam foto yang diunggah akun Hujat Baper, tindakan berhenti di jalur penyelamatan darurat itu sangat berbahaya. Sebab, secara fungsi jalur tersebut digunakan untuk meredam laju kendaraan ketika terjadi rem blong.

Baca juga: WorldSBK Digelar November 2021, Kapan Sirkuit Mandalika Rampung?

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by hujatbaper (@hujatbaper)

 

Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, emergency safety area ini ada di setiap daerah berbukit dan berfungsi untuk meredam momentum kendaraan

"Sekarang yang terjadi ialah salah kaprah karena tempat ini dijadikan kekonyolan tambahan. Hal ini mengidentikkan bahwa masyarakat tidak paham dengan daerah tersebut," kata Jusri kepada Kompas.com, Senin (30/8/2021).

"Mereka yang foto-foto dan berhenti di situ bisa mengancam keselamatan mereka. Bahkan, dampaknya ke kita kalau memerlukan jalur penyelamatan tersebut," katanya.

Baca juga: Ramai di Akhir Pekan, Polisi Siapkan Ganjil Genap Kawasan Puncak

Jalur penyelamatan rem blong di turunan.Foto: Tangkapan layar Jalur penyelamatan rem blong di turunan.

Pengamat transportasi Universitas Katolik Soegijapranata (Unika) Djoko Setijowarno mengatakan, jalur itu seharusnya kosong dan tidak boleh digunakan untuk parkir atau pemberhentian.

Apabila ada yang berhenti dan parkir di jalur itu, petugas kepolisian bisa melakukan tilang dan harus ditindak tegas.

"Bayangkan kalau ada yang parkir, terus ada truk atau bus mau penyelamatan, ketabrak kan bahaya. Kalau ada parkir di situ bisa ditilang," kata Djoko.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke