Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 30/08/2021, 13:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), meminta masyarakat khususnya pengguna kendaraan bermotor untuk beralih menggunakan ke Bahan Bakar Minyak (BBM) ramah lingkungan.

Guna mendorong hal tersebut, salah satu upaya yang telah dijalankan selain mengedukasi masyarakat, Kementerian ESDM juga sudah membatasi outlet penjualan BBM premium.

Tak hanya itu, Menteri ESDM Arifin Tasrif, juga mengungkapkan, konsumsi BBM premium di 2021 menujukkan tren yang sudah rendah. Hal ini disampaikan ketika Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR-RI.

Baca juga: Buka Kaca Mobil saat Berkendara Bikin Boros BBM, Mitos atau Fakta?

"Sesuai dengan program langit biru Pertamina, outlet penjualan premium mulai dikurangi pelan-pelan, terutama pada saat pandemi, dimana crude jatuh, subsitusi dengan Pertalite," ucap Arifin dalam keterangan resminya, Minggu (29/8/2021).

Petugas SPBU menggunakan alat pelindung wajah saat melayani pengendara di SPBU Pertamina 31.128.02 di Jl. Letjen M.T. Haryono, Jakarta Timur, Senin (1/6/2020). Penggunaan alat pelindung wajah (Face Shield) tersebut sebagai salah satu upaya untuk melindungi diri saat berhubungan langsung dengan pengendara dalam pencegahan penyebaran COVID-19.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Petugas SPBU menggunakan alat pelindung wajah saat melayani pengendara di SPBU Pertamina 31.128.02 di Jl. Letjen M.T. Haryono, Jakarta Timur, Senin (1/6/2020). Penggunaan alat pelindung wajah (Face Shield) tersebut sebagai salah satu upaya untuk melindungi diri saat berhubungan langsung dengan pengendara dalam pencegahan penyebaran COVID-19.

Arifin mengatakan, penggunaan BBM Premiun dengan oktan rendah juga mulai ditinggalkan negara lain. Hingga saat ini, hanya ada empat negara yang masing menggunakan BBM dengan oktan rendah (RON) 88, salah satunya Indonesia.

"Masih ada empat negara di dunia masih menggunakan Premium. Kita tertinggal dari Vietnam yang sudah Euro IV dan akan masuk ke Euro V. Kita masih Euro II," kata Arifin.

Arifin menjelaskan, tujuan membatasi penggunaan Premium atau oktan rendah, berguna untuk meningkatkan kualitas BBM dan menekan emisi gas.

Tak hanya itu, dengan adanya kemajuan teknologi kendaraan, mnurut Arifin juga turut berperan untuk menuntut penggunaan BBM yang lebih berkualitas

Baca juga: Efek Samping Isi Bensin Tidak Sesuai Spesifikasi Mesin Motor

"Maka kami harap akan ada shifting konsumsi ke lebih baik yakni Pertamax. Dalam hal ini, kami mohon dukungan bagaimana bisa merespons ini dengan baik," ujar Arifin.

Diskon  Rp 250 per liter Pertamax SeriesPertamina Diskon Rp 250 per liter Pertamax Series

Berdasarkan catatan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), serapan Premium selama Januari sampai Juli 2021 mencapai 2,71 juta kilo liter (KL) atau hanya 27,18 persen dari kuota tahun ini sebesar 10 juta KL. Jumlah itu pun tergolong rendah.

Premium sendiri termasuk dalam Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) yang harga jualnya diatur pemerintah, sama seperti solar subsidi. Penjualan premium di Indonesia saat ini hanya dilakukan oleh Pertamina berdasarkan penugasan pemerintah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke