Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 04/08/2021, 09:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan menjadi salah satu risiko saat mengendarai sepeda motor di jalan raya. Pada situasi tertentu, kecelakaan bisa sangat fatal. Misalnya terpental dan meluncur terlepas dari motor.

Lantas, bagaimana meminimalisir risiko ketika berada dalam situasi seperti itu?

Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, ketika terjadi kecelakaan tidak selalu harus melepaskan diri dari motor. Dalam situasi tertentu, terjatuh sambil memegangi motor bisa mengurangi risiko lebih fatal.

Baca juga: Banyak Bus dan Truk Beraksi Oleng, Pengemudinya Kurang Ilmu

Namun, cara ini harus dilakukan dengan penuh perhitungan. Oleh karena itu, konsentrasi menjadi faktor paling utama.

Jusri menjelaskan, ketika motor terjatuh dan meluncur lurus di aspal (tidak terguling atau berputar-putar) akan terjadi perlambatan signifikan karena bobot kendaraan tertahan oleh aspal.

Hal yang berbeda akan terjadi jika hanya pengendara yang terpental dan meluncur di aspal. Pengendara yang jatuh bisa saja meluncur jauh karena bobot tubuhnya ringan.

Ilustrasi berkendara atau riding.Dok. Shutterstock Ilustrasi berkendara atau riding.

“Misalnya, jatuh pada kecepatan 80 kilometer per jam (kpj). Motor jatuh kan terkena perlambatan (jika) terseret di aspal, tapi kalau orang yang terpental tidak kena perlambatan. Ia akan muncul dengan kecepatan yang sama ketika terjatuh,” ucap Jusri belum lama ini kepada Kompas.com.

Dalam situasi seperti ini, pengedara yang terjatuh sebaiknya memegang kendaraan agar tidak terpental terlalu jauh. Namun, perlu dipastikan juga bahwa arah meluncurnya motor itu ke arah yang aman, atau tidak ke arah arus lalu lintas yang berlawanan dan area berbahaya.

Baca juga: Naik Motor adalah Kesempatan Mengabadikan Momen Luar Biasa

“Tapi kalau mengarah ke arah berbahaya motor harus di lepas,” ucap Jusri.

Menurut Jusri, ketika terjatuh dari motor maka upayakan lutut terlipat dan menyentuh badan bagian depan. Kemudian, kedua tangan memeluk lutut.

“Seperti berenang gaya batu. Cara ini guna menghindari terjadinya patah-patah tulang ketika benturan dengan aspal,” ucapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke