Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Pengendara Motor Ngebut Tak Hitung Soal Risiko

Kompas.com - 02/08/2021, 16:21 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengendara sepeda motor tak mampu mengendalikan motornya dalam kecepatan tinggi sehingga berjalan di jalur berlawanan dan menabrak pejalan kaki.

Dalam video yang diunggah akun Instagram Jakarta Informasi, kejadian terjadi di Kembangan Utara, Jakarta, (31/7/2021), korbannya ialah seorang ibu hingga meninggal dunia. 

Baca juga: Cerita Valentino Rossi Pertama Kali Tes Motor Honda di GP500

"Pemotor dengan kecepatan tinggi diketahui kehilangan kontrol ketika melewati belokan tajam yang akhirnya masuk ke jalur lawan arah dan menabrak korban," tulis akun tersebut dikutip Senin (2/8/2021).

Sering ditemui pengendara yang memacu motornya di jalan ramai yang sangat berisiko. Lantas mengapa masih banyak pengguna jalan yang ngebut di jalanan?

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, hal itu terjadi karena pengendara tidak pernah berhitung akan risiko yang bisa terjadi.

“Semakin kencang kendaraan, maka semakin susah dikendalikan. Kemudian risiko selip akibat terpaan angin juga besar. Belum lagi ketika kecelakaan, efeknya semakin fatal,” kata Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.

Ngebut hanya mengandalkan hard skill tanpa memperhitungkan kemampuan dalam mengantisipasi pada saat genting. Apalagi yang jam terbangnya sedikit.

Baca juga: Airbag Tidak Selalu Mengembang Saat Terjadi Tabrakan, Ini Penjelasannya

“Faktor perilaku dan pemahaman risiko kecelakaan yang rendah membuat mereka harus menerima pelajaran pahit dahulu untuk berubah yaitu kecelakaan, padahal banyak ruginya,” ucap Sony.

Pola pikir ‘gimana nanti’, juga punya peran. Pengendara motor kerap tidak memikirkan bahaya yang akan dialami jika kebut-kebutan di jalan umum.

"Seharusnya, mulai berpikir ‘nanti gimana’ agar bisa mengetahui apa saja risiko dari mengebut sebelum melakukannya," kata Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau