Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Pariwisata Oleng, Bukti Pengemudi Belum Matang

Kompas.com - 02/08/2021, 10:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sebuah video bus yang melakukan aksi oleng diunggah oleh akun Dashcam Owners Indonesia di Instagram. Pada video tersebut, tertulis kalau lokasi kejadian di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, tepatnya dekat pintu keluar garasi Bus Tunggal Jaya.

Dari beberapa video yang diunggah pun terlihat bagaimana suasana kabin, di mana pengemudi memutar setirnya dengan agresif. Selain itu suara penumpang yang heboh pun mengisi ruang kabin.

Begitu juga video bus dari luar, terlihat bus yang oleng di kecepatan yang rendah. Selain itu juga diikuti dengan pengendara motor yang beriringan sambil merekam aksi bus yang oleng.

Baca juga: Pengemudi Cerdas, Tidak Rem Mendadak Saat Ban Pecah

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dash Cam Owners Indonesia (@dashcam_owners_indonesia)

 

Melihat aksi seperti itu, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, video tersebut merupakan potret pengemudi bus yang menampilkan kebodohannya di depan umum.

“Sudah tidak zamannya lagi mengedepankan aksi ugal-ugalan, enggak ada yang bisa dibanggakan,” ucap Sony kepada Kompas.com, Minggu (1/8/2021).

Para pengemudi tidak paham pentingnya keselamatan, padahal melakukan aksi oleng bisa berakibat kecelakaan. Seharusnya pengemudi yang normal itu belajar dari kesalahan yang dilakukan pengemudi lain dan memperbaikinya.

Baca juga: Sudah Bulan Agustus, Pemilik Skutik Ini Harus Siap-siap Punya SIM CI

“Sekarang itu saatnya para pengemudi mempertontonkan kapasitasnya atau kebanggannya dengan menyetir yang bertanggung jawab atas keselamatan dalam bertugas,” kata Sony.

Memang ada andil juga dari para penggemar bus yang meminta pengemudi untuk melakukan aksi oleng. Namun menurut Sony, pengemudi yang profesional seharusnya tidak mengikuti keinginan orang lain, apalagi yang menjurus aksi berbahaya.

“Yang bertanggung jawab atas keselamatan kan si pengemudi, bukan penumpang. Pengemudi yang kapasitasnya tinggi, sudah matang cara berpikir dan bertindak. Dia (pengemudi) punya personality yang kuat, bertanggung jawab, profesional, dan emosinya stabil,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau