MAKASSAR, KOMPAS.com - Mobil baru dengan kapasitas mesin kurang dari atau sama dengan 1.501 cc resmi mendapatkan perpanjangan insentif Pajak Penjualan atas barang Mewah (PPnBM) 100 persen sampai dengan Agustus 2021.
Regulasi ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.010/2021, yang resmi diundangkan pada 30 Juni 2021.
Baca juga: PPKM Darurat, Sebagian Akses Tol di Jateng dan Jatim Tutup Sementara
Kebijakan ini pun mengubah skema PPnBM DTP melalui penerbitan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 31/PMK.010/2021. Dengan demikian, harga mobil penerima PPnBM yang sebelumnya sudah naik akan kembali turun.
PT Honda Prospect Motor (HPM), selaku agen pemegang merek mobil Honda di Indonesia menjadi salah satu yang menerima insentif PPnBM, melalui Honda Brio RS, Mobilio, BR-V, CR-V 1.5, HR-V, dan Honda City Hatchback.
Baca juga: Honda New BeAT Series Punya Baju Baru, Harga Masih Sama
Honda Solo telah mengumumkan beberapa produk mereka yang mengalami penyesuaian harga terkait PPNBM 0 persen, beberapa di antaranya yakni city car andalanya, Honda Brio RS.
Dari data yang diperoleh redaksi Kompas.com dari salah satu tenaga penjual di diler Honda di Makassar, Sulawesi Selatan pada, Rabu (14/7/2021), harga Honda Brio RS mengalami penurunan yang tidak terlalu besar antara Rp 3 jutaan sampai Rp 4 jutaan.
Sedangkan untuk Honda Brio Satya yang tidak termasuk dalam penerima insentif PPnBM memiliki harga yang masih sama dengan bulan lalu.
Baca juga: Alasan Kenapa Isi Bensin Pakai Jeriken Plastik Dilarang
Berikut adalah harga terbaru Honda Brio RS di Makassar, Sulawesi Selatan yang berlaku mulai Juli 2021:
Brio RS M/T Rp 186,9 juta turun Rp 3,6 juta
Brio RS CVT Rp 200,9 juta turun Rp 4,1 juta
Brio RS MT Urbanite Rp 192,9 juta turun Rp 3,6 juta
Brio RS CVT Urbanite Rp 206,9 juta turun Rp 4,1 juta
Harga diatas sudah termasuk diskon PPnBM 100 persen yang diberikan pemerintah. Sedangkan untuk Brio Satya, berikut harga barunya di Makassar.
Brio Satya S 1.2 MT Rp 159,2 juta
Brio Satya E 1.2 MT Rp 168,1 juta
Brio Satya E 1.2 CVT Rp 183,2 juta