Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sembarang Pilih Pelek Replika

Kompas.com - 12/07/2021, 08:12 WIB
Gilang Satria,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelek replika merupakan alternatif buat pemilik mobil yang mengejar tampilan dengan harga terjangkau. Sebab harga pelek replika biasanya lebih murah dari orisinal.

Pengguna pelek replika pun cukup banyak, dan memang tidak ada yang melarang untuk menggunakannya. Hanya saja namanya barang imitasi pasti kualitasnya tidak sebaik yang asli.

Baca juga: Cara Menikung Aman Agar Tidak Keluar Jalur

HSR Wheel RAI-S2KOMPAS.com/Aprida Mega Nanda HSR Wheel RAI-S2

 

Direktur Marketing HSR Wheel, Hendra Wijaya, keselamatan tetap harus diprioritaskan. Jangan ganti pelek sembarangan hanya karena harga. Tampilan mobil keren tapi mengenyampingkan keamanan.

“Pelek itu salah satu komponen yang menunjang keamanan dan keselamatan penumpang di dalam mobil. Makanya proses pembuatan pelek tidak bisa dilakukan sembarangan, semuanya harus diperhitungkan secara matang,” ucap Hendra dalam rilis resmi, Minggu (11/7/2021).

Hendra mengatakan, dari sisi kualitas, demi menekan biaya, pelek replika cenderung kompromi pada kualitas bahan, metode produksi, quality control, dan pengerjaanya kurang rapi.

Baca juga: PPnBM 0 Persen, Ini Harga Terbaru Avanza di Jawa Tengah

HSR Wheel Anambas untuk City Car dan LCGCFoto: Istimewa HSR Wheel Anambas untuk City Car dan LCGC

"Ada baiknya hindari penggunaan pelek replika yang berisiko. Walaupun aman di kantong, namun belum tentu aman buat diajak nyelonong. Apalagi buat daily use, tetap berhati-hati,” kata Hendra.

Hendra mengatakan, pada dasarnya, penggunaan pelek TW atau replika tidak ada yang melarang. Namun menjaga keamanan pada saat berkendara adalah kewajiban setiap pengguna jalan.

"Jadi, kalau ada yang orisinal dan berkualitas dengan standar SNI, JWL, VIA seperti HSR Original, akan lebih baik menggunakan orisinal bukan?," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau