Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kelemahan Bus yang Pakai Kursi Leg Rest dan Sandaran Kaki

Kompas.com - 30/06/2021, 16:53 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kelas layanan bus Antar Kota Antar Provinsi saat ini semakin beragam. Salah satu fitur yang sering hadir pada bus kelas eksekutif yakni leg rest atau sandaran kaki.

Bisa dibilang dengan adanya leg rest ini menambah kenyamanan penumpang. Apalagi bus AKAP biasanya memiliki waktu tempuh yang lama, dengan bangku yang nyaman, tentu penumpang bisa istirahat dengan baik.

Namun dipasangnya leg rest ini ada beberapa kekurangan. Seperti yang dikatakan Marketing Rimba Kencana, pembuat bangku bus Hai Yohan Wahyudi. Dipasangnya bangku leg rest harus mengurangi jumlah bangku di kabin.

Baca juga: Tekan Penyebaran Covid-19, Titik Penyekatan di Tangsel Akan Diperluas

Kursi bus leg rest terpisahbus-truck.id Kursi bus leg rest terpisah

“Konsekuensinya jarak antar baris harus lebih jauh, sehingga jumlah penumpang harus berkurang,” ucap Yohan kepada Kompas.com, belum lama ini.

Hal ini dikarenakan leg rest yang bisa direbahkan, sehingga butuh ruang lebih antar barisnya. Jika jarak antar baris dibuat sama dengan non leg rest, kaki penumpang jadi tidak bisa selonjor, dan terlalu sempit.

Karoseri bus juga sebenarnya mendesain kabin agar bisa menyesuaikan berapa jumlah bangku yang mau dipasang di kabin. Jadi jika ingin memasang bangku dengan leg rest, tingga dibuat jaraknya jadi lebih lega.

Baca juga: Biar Tidak Salah, Begini Cara Menghitung Pajak Kendaraan Bermotor

“Sebenarnya tinggal pengaturan jarak kursinya saja kok. Kalau dibandingkan jumlah kursinya bakal lebih sedikit karena jarak antar kursi yang lebih lega,” kata Werry Yulianto, Export Manager karoseri Laksana.

Jika dibandingkan, sebuah bus bisnis tanpa bangku leg rest bisa diisi sampai 36 bangku. Sedangkan jika memakai bangku dengan leg rest, bus harus mengeluarkan satu baris bangku, jadi totalnya 32 bangku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau