Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/06/2021, 14:42 WIB
Arif Nugrahadi,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SUKOHARJO, KOMPAS.com - Seiring berkembangnya zaman, modifikasi kendaraan juga mengikuti teknologi yang beredar di dunia otomotif saat ini. Sekarang sudah banyak sepeda motor yang menggunakan teknologi injeksi dan meninggalkan sistem karburator.

Berawal dari keinginan untuk mengikuti perkembangan zaman, Feri Firmansyah, seorang mekanik bengkel Bandit Racing Engines di Sukoharjo, Jawa Tengah memodifikasi motor Yamaha Crypton 2001 kesayangannya menjadi sistem injeksi.

Baca juga: Sekarang Bikin SIM A Harus Punya Sertifikat dari Sekolah Mengemudi

"Awalnya kan ya sekarang teknologi semakin canggih, jadi saya berfikir bagaimana cara membuat teknologi karburator menjadi injeksi dengan cara oprek sendiri merubah sistemnya," kata Feri kepada Kompas.com saat ditemui di Sukoharjo, Sabtu (19/6/2021).

Throttle body yang digunakan di Yamaha Crypton injeksiArif Nugrahadi Throttle body yang digunakan di Yamaha Crypton injeksi

Ada banyak perubahan yang dilakukan untuk mengubah motor karburator menjadi injeksi. Terutama pengubahan pada sistem pengapian, sistem pembakaran, dan ada beberapa komponen yang di custom sendiri.

Baca juga: Panaskan Mesin Mobil Matik, Tuas Transmisi di Posisi N atau P?

"Pertama yang diubah itu dari tonjolan magnetnya di custom, kemudian juga mengubah spul jadi full wave," ucap Feri.

Tidak lupa juga untuk bagian bahan bakar, Feri mengubah dari tangki bensin yang menggunakan selang biasa diubah dengan menambahkan fuel pump untuk distribusi bahan bakar ke throttle body.

"Injektor itu saya pakai punya Yamaha Vixion kemudian throttle body pakai punya MX King, kemudian nanti ada juga yang dirubah komponen lainnya," kata dia.

Yamaha Crypton yang sudah diubah menjadi injeksiArif Nugrahadi Yamaha Crypton yang sudah diubah menjadi injeksi

Feri mengatakan untuk mengubah motor karburator menjadi injeksi, dia melakukan riset terlebih dahulu. Sebelumnya, pemilik bengkel Bandit Racing Engines, Agus Subandi juga pernah membuat Yamaha Nouvo dan Kawasaki KLX menjadi injeksi namun dengan tujuan untuk balap.

Yamaha Crypton injeksi milik Feri dirancang untuk pemakaian harian. Menurutnya teknologi injeksi membuat motor lebih enak dan lebih mudah untuk dilakukan penyetingan. Selain itu, pembakaran yang maksimal juga membuat bahan bakar lebih irit dan efisien.

Baca juga: Saudara XSR 155 Meluncur, Ini Dia Yamaha FZ-X

"Yang pasti kalau injeksi akan lebih enak, soalnya teknologinya juga bisa diprogram, bahan bakarnya juga lebih efisien," ucap Feri.

Yamaha Crypton injekasiArif Nugrahadi Yamaha Crypton injekasi

Untuk perawatan motor karburator yang diubah menjadi injeksi, Feri mengatakan tidak ada perlakuan khusus. Cukup dirawat seperti motor injeksi pada umumnya dengan servis rutin dan ganti oli secara rutin.

Baca juga: Kenapa Daihatsu Rocky 1.2 L Tak Pakai Mesin Sigra?

Biaya yang diperlukan untuk mengubah motor karburator menjadi injeksi sekitar Rp 6 sampai Rp 7 jutaan tergantung nantinya ada perbaikan mesin lagi atau tidak.

Bagi yang motornya ingin dirubah menjadi injeksi, bengkel Bandit Racing Engines menerima untuk melakukan modifikasi.

"Kalau mau ya bisa saja dibikinkan, nanti tinggal buat dipakai harian atau untuk balap. Motor dua tak juga bisa dirubah, tapi biayanya lebih mahal lagi. Sudah ada 9 motor yang merubah ke injeksi sampai saat ini yang saya kerjakan," ucap Feri.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com