Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Minyak Rem Perlu Dikuras Secara Rutin

Kompas.com - 18/06/2021, 18:41 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komponen pada kendaraan umumnya memiliki batas usia pemakaian.

Rata-rata usia pemakaian tersebut sudah direkomendasikan oleh pabrikan, termasuk juga minyak rem.

Cairan yang memiliki peran cukup vital pada sistem pengereman tersebut juga memiliki batas pemakaian tersendiri yakni berkisar 40.000 kilometer atau tiga tahun.

Pada batas waktu tersebut, sebaiknya minyak rem dikuras dan diganti dengan yang baru agar sistem pengereman tetap berkerja secara optimal.

Dealer Technical Support Dept. Head PT. Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, masa pemakaian minyak rem memang tergolong lama.

Baca juga: Berlaku Akhir Pekan, Ini Kendaraan yang Kebal Ganjil Genap di Bogor

Meski begitu, pemilik kendaraan sebaiknya tidak begitu saja mengabaikan periode penggantiannya secara rutin.

Minyak rem tetap perlu diganti dengan yang baru secara berkala, meski usia pemakaiannya tergolong panjang. Penggantian cairan rem dilakukan setiap 40.000 km atau tiga tahun,” ucap Didi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (17/6/2021).

Didi melanjutkan, penggantian minyak rem ini untuk memastikan bahwa sistem pengereman tetap terjaga dan mencegah adanya uap air yang masuk ke sistem pengereman.

Ilustrasi Rem blong Ilustrasi Rem blong

“Jika minyak rem tidak diganti dengan yang baru setelah melebihi masa pakai dikhawatirkan ada udara di dalam sistem pengereman. Sebab, minyak rem bisa mendidih dan menghasilkan uap air,” kata dia.

Adanya uap air pada saluran sistem pengereman cukup berbahaya, karena bisa menyebabkan rem mengalami vapor lock atau seakan-akan blong.

“Uap air tersebut yang bisa menyebabkan rem terasa seperti blong, kondisi ini disebut juga dengan vapor lock,” ucap Didi.

Baca juga: Dana Rp 5 Jutaan Dapat Motor Bekas Apa Saja di Semarang?

Didi melanjutkan, ketika melakukan penggantian minyak rem sebaiknya juga disesuaikan dengan spesifikasi kendaraan. Hal ini karena spesifikasi minyak rem yang dijual di pasaran memiliki spesifikasi yang berbeda-beda. Misalnya DOT 3 juga harus diisi dengan spesifikasinya DOT yang sama.

“Selain penggantian minyak rem, pengecekan volume minyak rem juga perlu dilakukan. Jangan sampai volume minyak rem berkurang cukup banyak atau bahkan habis,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com