Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Produsen Motor Listrik Gesits untuk Pemerintah Senegal

Kompas.com - 15/06/2021, 18:12 WIB
Gilang Satria,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Motor karya anak bangsa, Gesits, mulai melangkah ke pasar luar negeri. Belum lama ini Gesits meresmikan peluncurannya di Senegal, Afrika Barat.

Peluncuran motor listrik tersebut ikut dipromosikan oleh Duta Besar RI Dakar, Dindin Wahyudin. Usai peluncuran tak kurang 200 unit motor langsung terjual atau dipesan.

Baca juga: Kendaraan Listrik Jadi Salah Satu Cara Kemenhub Cegah Pemanasan Global

Salah satu pihak yang memesan Gesits ialah Ndiaye Transport yakni perusahaan penyedia ojek online. Untuk unitnya disebut baru akan dikirim pada kuartal ketiga dari Indonesia.

Skuter listrik Gesits resmi meluncur di Telkomsel IIMS 2019.Donny Dwisatryo Priyantoro Skuter listrik Gesits resmi meluncur di Telkomsel IIMS 2019.

Trihari Agus Riyanto, dari PT Wika Industri Manufaktur (WIMA) selaku manufaktur dan prinsipal Gesits, mengatakan, peluncuran ini hanya langkah awal karena yang dipikirkan ialah ke depannya.

"Pemerintah sana juga harus mendukung, saya bilang (pengusaha yang mengimpor Gesits) ke sana juga supaya pajak lebih murah seperti di sini (Indonesia)," kata Tri kepada Kompas.com, Senin (14/6/2021).

Tri mengatakan, sebab akan sulit jika pemerintah tidak ikut mendukung, padahal motor listrik dapat mendukung program-program pemerintah yang baik di bidang menjaga lingkungan.

Baca juga: Aturan PPKM Mikro yang Berlaku 15-28 Juni 2021 di Seluruh Indonesia

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengunjungi pabrik motor listrik GesitsDok. Gesits Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengunjungi pabrik motor listrik Gesits

"Karena kalau menggunakan energi listrik kan pemerintah juga dapat (keuntungan) dari lingkungan hidup, efisiensi BBM ke listrik, jadi (saya bilang) kamu minta seperti apa yang ada di Indonesia supaya (harga) kompetitif.," katanya.

Apalagi kata Tri, salah satu alasan pengusaha yang memasukkan Gesits ke Senegal tersebut tertarik dengan motor listrik karena harga BBM di negaranya mahal.

"Karena ketergantungan terhadap BBM besar, sehingga harga BBM di sana cukup mahal. Jika dibandingkan dengan listrik lebih efisien," kata Tri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com