JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan melakukan tiga upaya guna mencegah pemanasan global dalam sektor transportasi, yakni pencegahan, pergeseran, dan peningkatan.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, menjelaskan untuk pencegahan akan dilakukan dengan pengembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD) di perkotaan.
Untuk pergeseran, dilakukan melalui optimalisasi kepasitas dan kualitas layanan transportasi umum perkotaan, seperti memberikan subsidi melalui skema buy the service.
Sementara untuk peningkatan, dilakukan dengan pemanfaatan teknologi guna mendukung kinerja transportasi. Contohnya pengunaan kendaraan pribadi maupun angkutan massal berbahan non-fosil layaknya kendaraan listrik berbasis baterai, teknologi surya, dan bahan bakar nabati.
Baca juga: Perkenalkan, Ini Toyota Raize PHEV Versi Modifikasi Digital
"Pemanfaatan kendaraan listrik menjadi salah satu implementasi kebijakan upaya penurunan emisi yang telah menjadi kebijakan nasional. Kami sudah memulai dengan menggunakan kendaraan listrik sebagai kendaraan dinas," ujar Budi dalam keterangan resminya, Senin (14/6/2021).
Menurut Budi, Kemenhub sudah menggunakan 26 unit kendaraan listrik hingga akhir April 2021, sementara 43 unit lagi dalam proses yang pemesanannya dilakukan berkala bagi pejabat kantor pusat.
Jumlah tersebut akan terus ditambah. Diharapkan langkah itu akan diikuti kementerian serta lembaga lain agar bisa berkontribusi mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Namun demikian, Budi meminta kehadiran kendaraan listrik juga diseleraskan dengan pembangan infrastruktur yang lebih bersih agar bisa menekan penggunaan BBM yang lebih optimal.
Baca juga: Kemenhub Targetkan Pemerintah Kota dan Daerah Pakai Mobil Listrik
"Kami juga berharap kehadiran kendaran listrik ini dapat diikuti dengan pembangunan energi pembangkit listrik yang lebih bersih, sehingga tidak mengalihkan emisi dari transportasi ke sektor pembangkit listrik," ujar Budi.
Lebih lanjut Budi mengatakan, pemerintah Indonesia berkomitmen menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen dengan upaya sendiri di tahun 2030 dan telah menjadi Kebijakan Nasional.
Banyak masalah yang muncul dari penggunaan energi, seperti emisi gas rumah kaca, hujan asam, perubahan iklim, dan ketergantungan bahan bakar fosil. Saat ini 80 persen produksi listrik dunia berasal dari bahan bakar fosil dan nuklir, dan hampir semua transportasi menggunakan bahan bakar minyak cair (bensin).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.