JAKARTA, KOMPAS.com - Kecalakaan maut yang melibatkan mobil minibus Toyota Avanza dengan bus Intra terjadi di Jalan Umum Tebing Tinggi-Pematang Siantar, tepatnya di Desa Gunung Kataran, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai, Minggu (21/2/2021).
Akibat kejadian ini sebanyak sembilan orang yang merupakan remaja masjid meninggal dunia. Dugaan sementara, kecelakaan disebabkan karena mobil minibus mengalami pecah ban sehingga sopir tidak bisa mengendalikan laju kendaran.
Hingga akhirnya mobil melaju tidak terkendali dan masuk ke jalur di mana bus Intra tengah melaju sehingga kecelakaan pun tidak terhindarkan.
Kejadian pecah ban memang menimpa siapa saja dan di mana saja, untuk itu melakukan antisipasi menjadi hal yang perlu dilakukan oleh setiap pengemudi sebelum melakukan perjalanan.
Baca juga: Mobil Jadi Korban Banjir di Tol, Bisa Menuntut Pengelola?
Antisipasi yang bisa dilakukan yakni dengan mengenali sejumlah faktor yang bisa menjadi pemicu terjadinya pecah ban.
Berikut beberapa faktor yang bisa menyebabkan pecah ban
1. Kurang tekanan udara
Menjaga tekanan udara pada setiap ban menjadi hal wajib dilakukan oleh setiap pemilik kendaraan.
Hanya saja, selama ini tidak sedikit pemilik kendaraan yang masih menganggap sepele tekanan udara pada ban.
Padahal, kondisi tersebut bisa berdampak buruk pada kondisi ban, bahkan bisa menjadi penyebab terjadinya pecah ban.
Baca juga: Pengguna Jalan Tol yang Dirugikan Akibat Banjir Bisa Melapor ke KKI
“Ban bisa pecah dan paling sering akibat kurang tekanan udara atau karena memikul bobot yang berlebihan, inilah musuh utama ban tekanan angin yang kurang atau equivalent dengan kelebihan bobot,” ujar On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal (Tbk) Zulpata Zainal kepada Kompas.com belum lama ini.
Maka dari itu, Zulpata menyarankan, pemilik kendaraan sebaiknya rutin memeriksa tekanan udara agar sesuai dengan yang direkomendasikan dari pabrikan.
2. Kondisi ban aus
Kondisi ban misalkan sudah aus atau pun tipis juga bisa menjadi pemicu terjadinya pecah ban mobil saat dikendarai.
Ban yang sudah tipis dan masih saja digunakan terlebih untuk membawa beban yang cukup berat bisa menyebabkan ban pecah.