Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilang di Situs Resmi, Isuzu Panther Resmi Pamit?

Kompas.com - 15/12/2020, 15:23 WIB
Stanly Ravel,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) tak lagi memajang Panther dalam situs resminya. Hal tersebut menimbulkan ragam pertanyaan, salah satu yang paling banyak adalah soal isu telah dihentikannya produksi Rajanya Diesel tersebut.

Menjawab hal ini, Attias Asril, General Manager Marketing PT IAMI, mengatakan bila MPV legendaris terebut sejauh ini masih dipasarkan. Hanya saja memang mengalami penurunan dari sisi penjualan.

"Sampai saat ini kami masih melakukan penjualan Isuzu Panther. Di 2020 ini pasti mengalami penurunan penjualan sekitar 48 persen (dampak pandemi)," ucap Attias saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/12/2020).

Baca juga: Penjualan Isuzu Turun Selama Pandemi

"Dengan penjualan yang semakin munurun dan ditambah dengan tidak adanya hal baru tentang Panther, baik untuk minibus atau pikap, saat ini tidak muncul di website," kata dia.

Tampilan belakang Isuzu Panther modifikasiGridOto.com Tampilan belakang Isuzu Panther modifikasi

Namun demikian, Attias mengklaim secara stok unit dari Panther sendiri, sejauh ini masih tersedia dan berada di level yang mencukup.

Tapi di lain sisi, dia juga tidak menampik bila saat ini memang Isuzu tak lagi melakukan pengembangan apapun terhadap Panther. Hal tersebut lantaran terbentur masalah regulasi Euro IV.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Indra Radian Fathan (@indra_fathan)

"Dikarenakan akan diterapkan regulasi Euro IV. Selain itu, dengan adanya pandemi yang sampai saat ini masih berlanjut, penjualan memang terun turus, namun stok yang ada sekarang masih mencukupi," ucap Attias.

Baca juga: Isuzu Panther Dibuat Lolos Euro IV, Harganya Tambah Mahal

Ilustrasi Isuzu PantherIsuzu Astra Ilustrasi Isuzu Panther

Seperti diketahui, pada November tahun lalu, Attias juga sudah mejelaskan bila adanya aturan Euro IV membuat Isuzu terganjal untuk melakukan pengembangan MPV Rajanya Diesel tersebut.

Hal ini karena pengembangan mesin sendiri membutuhkan biaya dan invetasi yang tak murah. Artinya, bila Panther mengikuti regulasi, harganya pun bisa lebih mahal nantinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com