KLATEN, KOMPAS.com - Konsumen perlu memperhatikan waktu penggantian oli transmisi pada mobil matik, khususnya setelah dipakai perjalanan jauh.
Setelah mobil dipakai perjalanan jauh, jarak tempuh cenderung mengalami kenaikan signifikan. Sehingga, ada kemungkinan masa pakai oli transmisi sudah habis.
Elin Estanto, pemilik bengkel mobil GK Auto Service Gunung Kidul mengatakan, konsumen perlu memperhatikan jarak tempuh untuk menentukan apakah oli transmisi sudah waktunya diganti.
Baca juga: Jurus Jitu Bikin Transmisi Mobil Matik Awet
“Bila jarak tempuh sudah bertambah 40.000 Km sejak penggantian oli transmisi sebelumnya, sebaiknya diganti, bisa juga memeriksa kualitasnya secara langsung lewat dipstick atau dengan mendeteksi adanya penurunan performa,” ucap Elin kepada Kompas.com, Senin (7/4/2025).
Elin mengatakan, selain berpatokan pada jarak tempuh, konsumen bisa mendeteksi dari adanya penurunan performa.
“Bila muncul jeda, sehingga mobil tidak langsung jalan saat tuas matik sudah di D atau R, bisa juga tenaga menjadi berat, putaran mesin tinggi tapi kecepatan mobil tidak naik secara signifikan dan sebagainya,” ucap Elin.
Baca juga: Tanda Transmisi Mobil Matik Overheating Saat Dioperasikan
Selain dari performa, menurut Elin, kualitas oli transmisi matik juga bisa diperiksa secara visual lewat dipstick oli yakni dengan memperhatikan warna, tekstur dan aromanya.
“Bila warna oli matik sudah gelap, itu menandakan tingginya kandungan kontaminan, yakni berupa serbuk logam sangat halus sisa dari gaya gesek antar komponen, bila muncul aroma gosong pada oli juga bisa,” ucap Elin.
Technical Leader Nasmoco Demak Eko Sulistyo mengatakan, penggantian oli matik bisa mengikuti buku panduan kepemilikan kendaraan, di sana tertulis jadwal penggantian untuk pemakaian normal dan berat.
Baca juga: Posisi Transmisi yang Benar Pakai Mobil Matik di Tanjakan
“Untuk pemakaian normal, penggantian oli transmisi matik model AT per 100.000 Km, sedangkan untuk pemakaian berat tiap 40.000 Km sebaiknya diperiksa kualitasnya, atau wajib diganti tiap 80.000 Km,” ucap Eko kepada Kompas.com, belum lama ini.
Eko mengatakan, kondisi berat yang dimaksud sudah dijelaskan dengan rinci di buku pedoman kepemilikan, sehingga bisa dibaca lebih teliti.
“Seperti kendaraan mengangkut beban berat, putaran mesin tinggi secara konstan lebih dari 2 jam, dan lain-lain, itu membuat interval penggantian oli transmisi matik maju dari biasanya,” ucap Eko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.