Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Komponen Mobil Transmisi Manual yang Rawan Rusak

Kompas.com - 21/11/2020, 11:21 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak sedikit yang beranggapan bahwa mobil bertransmisi manual mempunyai tingkat keawetan komponen lebih baik dibandingkan dengan mobil bertransmisi otomatis.

Meski begitu, setiap komponennya juga mempunyai masa pemakaiannya tersendiri dan harus diganti jika sudah tidak bisa bekerja optimal.

Selain perawatan yang rutin, perilaku atau cara berkendara juga berpengaruh terhadap tingkat keawetan komponen.

Pada mobil manual, ada beberapa komponen yang rawan mengalami kerusakan seiring dengan penggunaannya.

Baca juga: Jika SIM Hilang, Pemilik Harus Bikin Baru Lagi?

Berikut beberapa komponen mobil manual yang rawan rusak

satu set perangkat kopling yang sudah mengalami kerusakan.Ghulam/Otomania satu set perangkat kopling yang sudah mengalami kerusakan.

Kampas kopling

Komponen yang juga dikenal dengan nama clutch disc ini mempunyai peran yang cukup vital pada mobil manual.

Perangkat yang berbentuk piringan ini membantu mesin ketika menyalurkan tenaga ke bagian penggerak roda.

Seiring dengan penggunaannya, komponen ini juga akan mengalami keausan. Selain masa usia yang wajar, keausan kampas kopling ini juga dipengaruhi oleh cara berkendara.

Baca juga: Catat, Ini Syarat dan Biaya Mengurus SIM yang Hilang

Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, Suparna mengatakan, usia rata-rata kampas kopling adalah 80.000 kilometer.

“Masa pemakaian kampas kopling ini juga tergantung pada penggunaannya, ada yang kurang dari itu sudah diganti,” ujar Suparna kepada Kompas.com belum lama ini.

Suparna menambahkan, jika kondisi kampas sudah aus maka akan berpengaruh terhadap perpindahan gigi transmisi.

“Biasanya, jika kampas kopling sudah aus saat perpindahan gigi transmisi akan lebih sulit,” katanya.

Transmisi manual Suzuki yang dioperasikan secara otomatis (AMT atau AGSSuzuki Motor Corp. Transmisi manual Suzuki yang dioperasikan secara otomatis (AMT atau AGS

Cover kopling

Selain kampas, cover kopling juga menjadi komponen mobil manual yang rawan mengalami kerusakan.

Biasanya, usia pemakaian cover ini juga sama dengan kampas kopling. Sehingga, ketika kampas kopling sudah aus maka pemilik kendaraan perlu mengganti satu set dengan cover koplingnya.

Baca juga: Catat, Ini Syarat dan Biaya Resmi Perpanjangan SIM A dan C

Suparna mengatakan, saat penggantian kampas yang tidak diikuti dengan penggantian cover kopling maka kinerja komponen juga tidak akan maksimal.

“Mengganti kampas kopling harus satu paket dengan covernya, karena kalau tidak tingkat keawetan kampas yang baru juga tidak maksimal,” kata Suparna.

Suparna menambahkan, hal ini disebabkan karena kondisi cover yang lama sudah tidak rata. Sehingga, meskipun kampas sudah diganti dengan yang baru maka akan membuat kopling mudah rusak.

Ilustrasi servis mobilDOK. PEXELS Ilustrasi servis mobil

Bearing (laher) release

Bearing release juga menjadi salah satu komponen pada mobil bertransmisi manual yang rawan rusak. Bearing atau laher release merupakan bagian kecil yang ada pada perangkat cover kopling.

Meski berbentuk kecil, tetapi komponen ini punya fungsi yang cukup vital. Dan jika bearing release ini mengalami kerusakan maka akan berpengaruh pada kinerja kopling juga pada proses pemindahan transmisi.

Baca juga: Bisakah SIM Gantikan KTP Saat Bayar Pajak Kendaraan?

Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, jika bearing release rusak maka akan berakibat pada perpindahan gigi transmisi yang sulit.

“Selain kampas kopling, cover kopling, komponen mobil manual yang rawan rusak adalah bearing release. Ini berpengaruh saat perpindahan gigi transmisi,” kata Didi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com