Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran pada Mobil Bisa Sebabkan oleh Hewan Ini

Kompas.com - 12/11/2020, 14:02 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran yang terjadi pada mobil tidak selalu terjadi karena kesalahan manusia atau kendala komponen.

Tetapi ada beberapa penyebab lain yang bisa memicu terjadinya kebakaran pada mobil, salah satunya adalah karena hewan.

Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, beberapa hewan yang bisa merusak komponen mobil di antaranya adalah semut, serangga dan juga tikus.

“Jika ketiga hewan ini sudah bersarang di dalam mobil bisa menyebabkan terjadinya bisa saja terjadi short circuit atau korsleting listrik,” kata Didi kepada Kompas.com, Kamis (12/11/2020).

Baca juga: Jika SIM Hilang, Pemilik Harus Bikin Baru Lagi?

Didi menambahkan, untuk semut atau pun kecoa bisa saja bersarang di konektor kelistrikan. Dan ketika komponen tersebut sudah menjadi sarang hewan tersebut maka bukan tidak mungkin akan banyak kotoran di dalamnya.

Menara semutGeorgia Tech Menara semut

“Kotoran semut ataupun kecoa itu bisa membuat korsleting karena kotorannya bersifat menghantarkan listrik,” ujarnya.

Didi juga mengatakan, kejadian mobil terbakar yang disebabkan karena kotoran tikus sudah pernah terjadi pada mobil milik customernya.

Sedangkan untuk hewan pengerat atau tikus yang sudah bersarang di dalam mobil bisa saja memutus kabel-kabel dan komponen yang terbuat dari plastik.

Baca juga: Catat, Ini Syarat dan Biaya Mengurus SIM yang Hilang

Efek yang terburuk jika hal itu terjadi adalah kerusakan pada kelistrikan dan bisa juga menyebabkan korsleting hingga terjadinya kebakaran.

“Bisa terjadi korsleting kelistrikan hingga menyebabkan terjadinya kebakaran mobil ketika berada di parkiran atau garasi,” tuturnya.

Ilustrasi tikus mutan. Ilmuwan melakukan rekayasa genetika pada tikus yang kemudian dikirim ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) untuk mempelajari massa otot dan tulang.SHUTTERSHOCK/Carlos Aranguiz Ilustrasi tikus mutan. Ilmuwan melakukan rekayasa genetika pada tikus yang kemudian dikirim ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) untuk mempelajari massa otot dan tulang.

Untuk itu, guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan pemilik kendaraan roda empat bisa lebih rutin membersihkan kabin dan ruang mesinnya.

Terlebih, jika mobil tersebut jarang sekali digunakan dan lebih banyak terparkir di tempat yang sama dan dalam waktu yang lama.

Baca juga: Bikin SIM Baru Karena Hilang, Bagaimana Masa Berlakunya?

Hal ini karena jika tikus, semut atau pun serangga sudah terlanjur bersarang dan tidak segera dibersihkan kemungkinan akan merasa nyaman dan semakin banyak jumlahnya.

“Biasanya kalau tikus sudah pernah masuk ke ruang mesin atau kabin akan meninggalkan jejak bau, dan itu akan mengundang tikus lain untuk datang,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau