Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Ini 2 Penyebab Kebakaran Bus yang Tak Terduga

Kompas.com - 01/11/2020, 14:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Belum lama ini, terjadi beberapa kasus kebakaran pada bus antar kota antar provinsi (AKAP). Penyebab dari kebakaran bus ini sebenarnya ada banyak, namun ada dua hal yang kadang kurang menjadi perhatian, sehingga menyebabkan percikan api.

Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan mengatakan, pada salah satu hasil investigasi KNKT, ditemukan hazard yang sebelumnya tidak teridentifikasi dan bisa menjadi pemicu terjadinya kebakaran bus.

“Penggunaan stop kontak pada kendaraan itu ada standarnya sendiri, berbeda dengan yang ada di rumah. Tata cara instalasinya juga harus benar, jangan asal lubangi bodi lalu dimasukkan kabel,” ucap Ahmad kepada Kompas.com, Minggu (1/11/2020).

Baca juga: Jasa Marga Imbau Masyarakat Tak Kembali ke Jakarta Besok, Ini Alasannya

Stop jontak di busIstimewa Stop jontak di bus

Tata cara pemasangan stop kontak di kendaran harus mengikuti standar yang tahan terhadap getaran, uap air, kelembapan, suhu dan sebagainya. Kemudian lubang untuk kabel di bus harus dilengkapi dengan pelindung di sekitar lubang atau grommet.

“Jika tidak dilindungi grommet, sentuhan kabel dengan bodi dapat merusak isolasi kabel. Saat isolasi terkupas, dapat terjadi hubungan pendek yang menimbulkan percikan api,” kata Ahmad.

Walaupun ada bagian bodi yang bukan terbuat dari metal, tetap saja kerusakan isolasi kabel dapat menyebabkan hubungan pendek antar kabel. Faktor kedua yang bisa jadi penyebab bus terbakar yaitu di ruang aki.

Baca juga: Berburu SUV Bekas di Balai Lelang, CR-V Hanya Rp 80 Jutaan

“Demikian juga tempat baterai atau aki, mereka sama sekali tidak memahami hazard yang ada pada aki tersebut, sehingga memperlakukannya semaunya, ini berbahaya,” kata dia.

Pada ruang aki bus, tidak diperkenankan menaruh benda cair di atas perlatan listrik ataupun kabel. Jika air tumpah dan tercampur dengan debu, membuat campuran tersebut menjadi larutan yang konduktif atau menghantarkan listrik dan menginisiasi hubungan pendek.

Ruang aki busIstimewa Ruang aki bus

“Jika terjadi hubungan pendek, kabel menjadi panas dan bisa timbul percikan api. Panas atau percika api adalah awal dari terjadinya kebakaran,” ucapnya.

Ahmad mengatakan, hasil temuan dari investigasi ini agar menjadi perhatian bagi semua pihak. Agar menyosialisasikan temuan hazard dan menjadi pelajaran dan bisa dikenali agar tidak terulang kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau