Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, Jangan Lakukan Ini Saat Mengemudikan Mobil Transmisi Matik

Kompas.com - 01/10/2020, 08:12 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengendarai mobil transmisi matik memang tidak sama dengan mobil manual. Selain posisi tuas transmisi, yang membedakan lainnya adalah tidak adanya peda kopling pada mobil matik.

Selain perbedaan tersebut, ternyata perlakuan saat mengemudikan kendaraan roda empat bertransmisi matik ini juga tidak boleh serampangan.

Jangan sekali-kali mengendarai mobil dengan transmisi otomatis seperti saat mengemudikan mobil manual.

Hal ini karena, jika kebiasaan ini terus dilakukan bukan tidak mungkin umur komponen kendaraan juga tidak akan lama.

Baca juga: Deretan Mobil Bekas Rp 70 Jutaan di Balai Lelang

Hermas Efendi Prabowo, Pemilik bengkel spesialis Worner Matic, mengatakan, yang perlu diperhatikan saat mengendarai mobil matik adalah harus menggunakan perasaan.

“Mengendarai mobil matik tidak boleh kasar, harus dengan perasaan. Berbeda dengan mobil manual,” ujar Hermas kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Salah satu bagian dari transmisi matik pada mobil.Aditya Maulana, KompasOtomotif Salah satu bagian dari transmisi matik pada mobil.

Hermas menambahkan, setidaknya ada dua perilaku yang harus dihindari ketika mengemudikan mobil matik.

1. Memindah gigi transmisi terlalu cepat

Meski mobil dengan transmisi otomatis, mobil matik juga memiliki tuas gigi transmisi. Ada beberapa percepatan dan fungsi dari gigi transmisi sesuai dengan kebutuhan pengemudi.

Seperti saat berjalan lurus, mundur, berjalan di tanjakan bahkan saat parkir. Hermas mengatakan, saat menggeser tuas transmisi ini ada yang perlu diperhatikan oleh pengemudi.

“Jangan terlalu cepat saat memindahkan tuas transmisi. Misalkan saat akan parkir, mobil hendak maju atau pun mundur, biarkan mobil benar-benar berhenti dulu, baru memindahkan transmisi,” ujarnya.

Baca juga: 10 Pilihan Mobil Bekas Rp 40 Jutaan Akhir Bulan Ini

Tetapi, selama ini tidak sedikit pengemudi yang terlalu cepat menggeser tuas transmisi padahal mobil belum benar-benar berhenti.

Menurutnya kebiasaan yang salah ini bisa fatal jika terus dilakukan. Bukan tidak mungkin, komponen transmisi mobil juga akan rusak atau jebol.

“Bisa rontok komponennya, jadi sebelum menggeser tuas transmisi pastikan posisi mobil harus benar-benar berhenti dulu baru digeser,” katanya.

Saat berakselerasi C-HR mantap menjejak lintasantoyota Saat berakselerasi C-HR mantap menjejak lintasan

2. Terlalu cepat saat berakselerasi

Selain itu, yang juga perlu diperhatikan saat mengemudikan mobil matik adalah saat berakselerasi atau hendak berjalan.

Hermas mengatakan, sebaiknya pengemudi tidak langsung melakukan akselerasi dengan cepat sesaat setelah tuas transmisi digeser ke posisi D.

“Saat baru tuas transmisi baru digeser, jangan langsung berakselerasi. Masih perlu sedikit waktu agar presisi,” ucap Hermas.

Baca juga: 10 Mobil Bekas Rp 70 Jutaan Akhir Bulan Ini

Perilaku yang terbiasa berakselerasi cepat bisa menyebabkan usia komponen transmisi tidak awet.

“Banyak yang melakukannya dan ini membuat transmisi mudah rusak,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau