Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan Sepele Pemotor yang Perlu Dihilangkan

Kompas.com - 23/09/2020, 11:12 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Mengendarai sepeda motor membutuhkan ilmu pengetahuan dan teknik berkendara yang benar. Budaya mengendarai pemotor yang belajar dari otodidak, membuat beberapa kebiasaan buruk yang kerap dianggap sepele.

Salah satu yang paling umum, adalah kebiasaan menaruh jari tangan kanan di tuas rem.

Kebiasaan ini kerap dianggap tidak mengganggu, tapi sejatinya justru berbahaya kalau  dilakukan saat berkendara, malah bisa mencelakakan. Head of Safety Riding Promotion Main Dealer Motor Honda Wilayah Jakarta-Tangerang, Agus Sani mengatakan, kebiasaan tersebut bukan kebiasaan yang aman.

“Menempel jari di tuas rem sering menyebabkan kecelakaan tunggal karena ban depan selip akibat jari terlalu cepat menarik rem depan,” kata Agus kepada Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Ditjen Pajak Lelang Mobil Sitaan, Toyota Innova Hanya Rp 80 Jutaan

Ilustrasi kecelakaan lalu lintasgas2.org Ilustrasi kecelakaan lalu lintas

Jari yang menempel ke tuas rem depan membuat refleks pengendara terlalu cepat. Sehingga pengendara terlalu cepat menekan tuas rem dan membuat ban depan selip. Agus mengatakan, kebiasaan ini muncul saat orang belajar motor otodidak.

“Kebiasaan jari menempel di tuas rem bisa disebabkan karena belajar motor otodidak. Tidak ada panduan yang baik bagaimana menggunakan rem,” ucap Agus.

Baca juga: Daftar Skutik Bekas di Balai Lelang, Yamaha Aerox Cuma Rp 9,5 Juta

Oleh karena itu, banyak yang beranggapan kalau menempelkan jari pada tuas rem depan merupakan hal yang biasa saja. Tips agar bisa mengubah kebiasaan salah tersebut yaitu dengan selalu mengingat kalau menempelkan jari di tuas rem itu membahayakan.

“Ubah kebiasaan tersebut secara perlahan, memang sulit merubah kebiasaan yang salah. Lama-kelamaan kebiasaan yang tadinya menempelkan jari di tuas rem akan hilang jika memang mau mengubahnya,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com