JAKARTA, KOMPAS.com - Komponen sekecil apa pun pada motor MotoGP memiliki peran yang penting. Contohnya, sensor temperatur ban.
Sensor ini tak hanya sekadar membaca temperatur ban saja. Tapi, data yang dikumpulkan oleh sensor ini sangat penting untuk digunakan pebalap dan timnya agar bisa meraih kemenangan.
Baca juga: Valentino Rossi Tegaskan Tetap Berlaga di MotoGP 2021
Dikutip dari motogp.com, sensor temperatur ban menggunakan infra merah untuk membaca kondisi. Sensor ini memonitor dan merekam data dari permukaan ban.
Ada tiga sensor yang digunakan untuk satu ban, dua sensor untuk membaca bagian kanan dan kiri dan satu sensor untuk bagian tengah.
Temperatur bisa sangat bervariasi di area ban yang berbeda, tergantung dari treknya. Maka itu, penting untuk mengetahui apakah temperatur terlalu tinggi di satu sisi dan menyebabkan ban cepat terkikis.
Data yang dikumpulkan dapat membantu mekanik dan pebalap untuk mengambil keputusan ban dengan kompon seperti apa yang akan digunakan untuk balapan. Menjaga ban dengan temperatur optimal adalah kuncinya.
Baca juga: Jelang MotoGP Styria, Tikungan 3 di Red Bull Ring Bakal Diubah
Jika terlalu panas, maka ban akan cepat terkikis. Sehingga, berakibat motor kehilangan cengkraman sebelum balapan berakhir.
Tapi, ban yang tidak mencapai temperatur yang optimal juga akan mengurangi performanya. Ban motor MotoGP butuh temperatur tertentu agar bisa bekerja secara optimal.
Jika temperatur terlalu rendah, pebalap bisa kekurangan percaya diri terhadap motor. Khususnya saat menikung atau melakukan pengereman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.