JAKARTA, KOMPAS.com – Mengemudi sambil mendengarkan musik sejatinya memiliki risiko yang cukup berbahaya. Konsentrasi saat berkendara bisa terbagi dua, potensi kecelakaan bisa meningkat.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, mengatakan, paling penting dengan menyesuaikan volume musik agar tidak terlalu keras.
“Pastikan alunan musik yang sesuai, karakternya tidak membuat pengemudi menjadi agresif atau mengantuk,” ucap Sony, kepada Kompas.com (23/8/2020).
Baca juga: Hasil MotoGP Styria, Drama Tikungan Terakhir Miguel Oliveira Juara
Sony mencontohnya, lagu-lagu rock yang berisik dengan beat cepat, membuat emosi pengemudi berubah, hingga berefek pada gaya berkendara yang lebih ngebut.
Sementara lagu dengan alunan musik yang lebih lembut seperti orkestra misalnya, dalam membuat sopir menjadi lebih santai.
Namun kondisi ini dikhawatirkan membuat pengemudi terlena, sehingga kurang direkomendasikan juga saat di perjalanan.
Baca juga: Banyak yang Masih Bingung, Ini Perbedaan Honda Brio Satya dan RS
“Selain itu hindari pengaruh musik dengan cara fokus berkendara dan pikirkan risiko-risiko terburuk,” ujar Sony.
“Saat akan melintasi rel kereta api, kecilkan volume musik dan buka kaca jendela sedikit agar suara dari luar bisa terdengar jelas,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.