Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain BBM Oktan Rendah, Ini Penyebab Lain Mesin Mobil Ngelitik

Kompas.com - 02/07/2020, 12:42 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mesin mobil yang mengalami gejala knocking atau ngelitik, kebanyakan disebabkan karena penggunaan bahan bakar dengan oktan yang tidak sesuai atau lebih rendah.

Tetapi, selain karena disebabkan masalah oktan bahan bakar ternyata ada beberapa penyebab lain yang bisa membuat mesin mengalami detonasi.

Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi menjelaskan, setidaknya ada dua penyebab lain yang bisa menyebabkan mesin mobil ngelitik.

“Yang pertama memang karena pemakaian bahan bakar dengan oktan yang lebih rendah, kemudian ada lagi penyebab lainnya yakni karena adanya kerak karbon di ruang bakar,” ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (1/7/2020).

Baca juga: Cara Mudah Membersihkan Kerak di Ruang Bakar Mobil

Kerak karbon ini tidak lain efek dari penggunaan bahan bakar dengan oktan yang lebih rendah dari yang seharusnya.

Oleh sebab itulah, pembakaran di jantung pacu menjadi tidak sempurna hingga menimbulkan tumpukan kerak karbon.

“Selain itu kerak karbon dan bbm dengan oktan rendah, knocking bisa juga disebabkan karena seting pengapian yang tidak pas,” katanya.

Meski tidak berbahaya, Bambang mengatakan, jika kondisi mesin ngelitik tetap dibiarkan bukan tidak mungkin mesin juga akan semakin parah.

“Jika belum parah bisa menggunakan carbon cleaner, sistem kerjanya seperti gurah mesin. Tetapi, kalau sudah parah harus membongkar head cylinder,” ucapnya.

Baca juga: Kaca Film Mobil Bisa Kedaluwarsa, Mitos atau Fakta?

Pada kesempatan berbeda, Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak Suparna mengatakan, penggunaan bahan bakar dengan oktan yang lebih rendah membuat pembakaran yang terjadi di ruang mesin menjadi lebih cepat.

Menurut dia, dengan kata lain pembakaran terjadi sebelum tenaga maksimal terjadi pada mesin, yakni sebelum Titik Mati Atas (TMA).

“Kalau oktan lebih rendah itu lebih cepat terbakarnya jadi mungkin sebelum TMA bahan bakar sudah terbakar. Jadi saat tenaga belum maksimal bahan bakar sudah terbakar,” katanya.

Karena terjadi pembakaran sebelum tenaga maksimal itu, Suparna menambahkan, maka menimbulkan kerak karbon pada ruang bakar.

Baca juga: Kenali Tanda Kerusakan pada Kaca Film Mobil

Kondisi inilah yang kemudian menyebabkan tenaga kendaraan menjadi tidak maksimal dan menyebabkan terjadinya mesin ngelitik.

“Saat piston bergerak ke atas, ada perlawanan dari pembakaran itu sendiri. Tenaga inersia yang menggerakkan piston cukup besar terjadi perlawanan hingga menyebabkan piston geleng-geleng hingga mengetuk dinding silinder dan terjadi ngelitik,” katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau