Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Selain BBM Oktan Rendah, Ini Penyebab Lain Mesin Mobil Ngelitik

JAKARTA, KOMPAS.com - Mesin mobil yang mengalami gejala knocking atau ngelitik, kebanyakan disebabkan karena penggunaan bahan bakar dengan oktan yang tidak sesuai atau lebih rendah.

Tetapi, selain karena disebabkan masalah oktan bahan bakar ternyata ada beberapa penyebab lain yang bisa membuat mesin mengalami detonasi.

Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi menjelaskan, setidaknya ada dua penyebab lain yang bisa menyebabkan mesin mobil ngelitik.

“Yang pertama memang karena pemakaian bahan bakar dengan oktan yang lebih rendah, kemudian ada lagi penyebab lainnya yakni karena adanya kerak karbon di ruang bakar,” ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (1/7/2020).

Kerak karbon ini tidak lain efek dari penggunaan bahan bakar dengan oktan yang lebih rendah dari yang seharusnya.

Oleh sebab itulah, pembakaran di jantung pacu menjadi tidak sempurna hingga menimbulkan tumpukan kerak karbon.

“Selain itu kerak karbon dan bbm dengan oktan rendah, knocking bisa juga disebabkan karena seting pengapian yang tidak pas,” katanya.

Meski tidak berbahaya, Bambang mengatakan, jika kondisi mesin ngelitik tetap dibiarkan bukan tidak mungkin mesin juga akan semakin parah.

“Jika belum parah bisa menggunakan carbon cleaner, sistem kerjanya seperti gurah mesin. Tetapi, kalau sudah parah harus membongkar head cylinder,” ucapnya.

Pada kesempatan berbeda, Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak Suparna mengatakan, penggunaan bahan bakar dengan oktan yang lebih rendah membuat pembakaran yang terjadi di ruang mesin menjadi lebih cepat.

Menurut dia, dengan kata lain pembakaran terjadi sebelum tenaga maksimal terjadi pada mesin, yakni sebelum Titik Mati Atas (TMA).

“Kalau oktan lebih rendah itu lebih cepat terbakarnya jadi mungkin sebelum TMA bahan bakar sudah terbakar. Jadi saat tenaga belum maksimal bahan bakar sudah terbakar,” katanya.

Karena terjadi pembakaran sebelum tenaga maksimal itu, Suparna menambahkan, maka menimbulkan kerak karbon pada ruang bakar.

Kondisi inilah yang kemudian menyebabkan tenaga kendaraan menjadi tidak maksimal dan menyebabkan terjadinya mesin ngelitik.

“Saat piston bergerak ke atas, ada perlawanan dari pembakaran itu sendiri. Tenaga inersia yang menggerakkan piston cukup besar terjadi perlawanan hingga menyebabkan piston geleng-geleng hingga mengetuk dinding silinder dan terjadi ngelitik,” katanya.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/07/02/124200415/selain-bbm-oktan-rendah-ini-penyebab-lain-mesin-mobil-ngelitik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke