Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Buruk Tidak Perhatikan RPM pada Takometer

Kompas.com - 10/06/2020, 16:41 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada dasbor mobil, terdapat spidometer yang pada umumnya menjadi satu juga dengan takometer. Namun, tak sedikit yang menganggap takometer pada mobil sebagai pajangan.

Padahal, mengendarai mobil tidak hanya sekadar menginjak pedal gas saja. Penting untuk memperhatikan juga putaran mesin atau angka rpm (revolutions per minute) yang bisa dilihat pada takometer.

Baca juga: Sering Lihat di Data Spesifikasi Kendaraan, Sudah Tahu Apa itu RPM?

Didi Ahadi, Dealer Techical Support Toyota Astra Motor (TAM) mengatakan, penting bagi pengemudi kendaraan untuk memahami informasi soal posisi rpm. Sebab, jika akan ada efek tak menguntungkan yang dirasakan jika jarang memperhatikannya.

Ilustrasi injakan pedal gas yang pengaruhi besaran angka rpm pada takometer.FMMOTORPARTS.com Ilustrasi injakan pedal gas yang pengaruhi besaran angka rpm pada takometer.

“Benar, rpm sebagai patokan saat injak gas. Namun memang mobil sekarang biasanya sudah ada indikator eco sehingga dapat mengukur pengemudi saat injak gas,” kata Didi, kepada KOMPAS.com, beberapa waktu lalu.

Didi menjelaskan, kerugian pertama yang ditimbulkan ketika abai soal rpm atau tidak mengontrol injakan pedal gas, adalah borosnya konsumsi bahan bakar. Jadi, perlu disesuaikan injakan gas dengan posisi transmisi.

“Iya tentunya berbengaruh terhadap konsumsi bahan bakar, harus disesuaikan dengan gigi transmisi. Apabila gigi di posisi rendah kemudian rpm tinggi, tentunya akan menjadi boros, begitu juga sebaliknya. Efek lainnya itu mengurangi kenyamanan berkendara,” ujar Didi.

Baca juga: Apa Benar Oli Bisa Bikin Retak Halus di Mika Speedometer Hilang?

Lebih parahnya lagi, menurut Didi, tidak mengontrol baik posisi rpm dengan mengatur injakan pedal gas, dapat membuat mesin bisa mengalami kerusakan.

“Angka rpm pada kendaraan itu ada batasnya, di meter kombinasi rpm ada angka yang diberikan warna merah. Jadi disarankan tidak mencapai ‘red line’ itu, karena dapat berpotensi merusak mesin,” ujar Didi.

Didi mengatakan, untuk mobil dengan transmisi otomatis, penggantian gigi sudah diatur ECU (komputer), sehingga tidak melewati red line. Untuk pemakaian dalam kota, bisa dikatakan rata-rata maksimal di 3.000 rpm hingga 4.000 rpm.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau