JAKARTA, KOMPAS.com - Hadir sebagai varian entry level, tak membuat BMW 320i kehilangan cita rasanya sebagai sedan premium. Visual yang makin sporty, interior yang makin nyaman, serta teknologi yang makin pintar, membuat sedan dengan kode bodi G20 ini patut menjadi perhitungan.
Lantas bagaimana soal performanya ? usai mengulik luar dalam dan teknologi, giliran melihat kemampuan dapur pacu di balik kap depan BMW 320i Sport.
Berdasarkan data, sedan terlaris BMW ini mengusung mesin berkubikasi 1.998 cc B48 dengan teknologi TwinPower Turbo.
Mesin tersebut diklaim mampu memproduksi tenaga hingga 184 tk pada 5.000-6.000 rpm, sementara torsinya naik menjadi 300 Nm.
Putaran tenaganya disalurkan ke penggerak roda belakang via transmisi 8 percetapan otomatis dan diklaim mampu melaju dari 0-100 kpj dalam waktu 7,1 detik.
Baca juga: Nissan Tutup Pabrik di Indonesia, Diskon Terra Tembus Rp 110 Juta
Duduk di balik kemudi bernuansa sporty, seakan sudah mengesankan performa tenaganya. Sensasinya makin bertambah ketika kami mulai melajukan kendaraan di area dalam kota, menariknya lagi, kesan berkandara yang dihadirkan ternyata cukup fun to drive meski dimensi bodinya sudah bertambah.
Begitu masuk ke ruas tol dalam kota dan menemui kondisi lalu lintas yang sedikit lengang, tak membuat kami berfikir lama untuk segera memacu 320i Sport lebih cepat.
Sebelum menekan pedal gas lebih dalam, mode berkendara kami pundahkan langsung ke Sport yang secara otomatis meningkatkan respons pedal gas, kemudi serta perpindahan gigi.
Tarikan pada putaran bawah langsung terkoreski, sangat jauh perbedaanya saat membandingkan dengan mode Comfort.
Pedal gas tak butuh terlalu dalam menginjak, tenaga sudah langsung meluap diiringi putaran jarum rpm yang meningkat, kemudi pun dibaut berat agar mendapatkan handling yang persisi saat bermanuver di kecepatan tinggi.
Untuk mencapai kecepatan 100 kpj memang tak membutuhkan waktu lama, begitu pedal gas ditekan semburan tenaga yang dibantu dengan turbo, spontan naik tanpa ada gejala lag.
Nafas panjang seakan memberikan harapan lebih di putaran atas, namun sayang medan pengujian bukan berada di sirkuit sehingga harus pintar mengontrol adrenalin.
Baca juga: Mengulik Desain Sporty Sedan Termurah BMW Seri 3
Bantingan suspensi masih tergolong mempuni meski karekternya dibuat kaku, mengajak Seri 3 bermanuver di tikungan tajam dengan kecetapan 40 kpj juga masih terasa asik tanpa ada gejala limbung. Mulusnya handling tak lepas dari peran kemudi yang presisi berkat pengembangan struktur bodi dan sasis baru.
BMW mengklaim secara keseluruhan Seri 3 terbaru memiliki berat 55 kilogram lebih ringan dari generasi sebelumnya. Bahkan memiliki pusat gravitasi yang rendah dan distribusi bobot 50:50, dikolaborasikan dengan struktur yang lebih kaku dan aerodinamsi yang dioptimalkan, mampu memberikan sensasi berkendara yang berbeda.
Tapi disayangkan BMW tak menyajikan paddle shift di balik kemudi guna memberikan pengalaman berkendara yang lebih sporty. Namun hal itu bisa tertutup dengan ragam fitur canggih yang menjadi bawaan standarnya.
Baca juga: Intip Interior BMW 320i Sport
Mulai dari park distance control dan kemera belakang guna membantu pengendara saat masuk atau keluar tempat parkir, park asisst yang siap mengambil alih kemudi, akeselrasi, pengereman, dan perubahan gigi secara steptronic ketika masuk dan keluar parkir pararel dan lateral.
Serta adanya reversing assistance, guna membawa Seri 3 kembali mundur ke posisi semula secara otomatis dengan jarak 50 meter.
Menariknya, rute yang digunakan sama ketika mobil digerakan maju, fitur ini pun berguna saat pengendara menghadapi rintagan di depan dah harus kembali ke posisi awal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.